Singaraja (Lokapalanews.com) – Racana Drupada-Drupadi, UKM Pramuka di Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan meggelar Kursus Mahir Dasar (KMD) siaga secara mandiri. Langkah itu pun mendapat apresiasi dari Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka (Kwarcab) Buleleng, Gede Suyasa.
Ka Kwarcab Gede Suyasa mengatakan, seorang guru di sekolah dasar biasanya bukan hanya memberikan pendidikan di kelas. Tapi juga di luar kelas. Salah satunya lewat ekstra kurikuler pramuka, yang digelar di sekolah dasar di Buleleng.
Lewat KMD, anggota pramuka UKM Pramuka STAHN Mpu Kuturan akan memiliki kompetensi sebagai Pembina pramuka. Khususnya untuk jenjang siaga.
“Nantinya setelah mereka lulus dan menjadi guru, mereka sudah punya sertifikat KMD, sehingga di sekolah, mereka sudah memenuhi syarat menjadi Pembina pramuka,” ujar Suyasa, saat membuka KMD di STAHN Mpu Kuturan, Jumat (9/6).
Suyasa yang juga Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng itu optimis tis peserta KMD akan memiliki kompetensi yang memadai sebagai Pembina pramuka. Sebab mereka memperoleh materi baik teori maupun keterampilan dalam membina anak didiknya. Terlebih Kwarcab Buleleng telah menyiapkan para pelatih yang mumpuni melalui Pusat Pendidikan Latihan (Pusdiklat) Kwarcab Buleleng.
Suyasa mengungkapkan kegiatan KMD sejatinya merupakan program dari Kwarcab Pramuka Buleleng, namun pihaknya juga menyambut baik jika ada perguruan tinggi yang mengajukan permohonan untuk fasilitas KMD ini. Hal itu bertujuan untuk regenerasi pembina Pramuka pada satuan pendidikan di Kabupaten Buleleng.
“Kalau nanti misalnya pembina Pramuka di sekolah pensiun, kan harus ada penggantinya. Maka regenerasi bisa berjalan. KMD harus berjalan terus, setiap tahun harus kita programkan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia KMD, Made Adi Nugraha Tristaningrat selaku mengatakan, kursus itu akan berlangsung sejak Jumat (9/6) hingga Rabu (14/6) pekan depan. Kegiatan KMD tak hanya dikemas dalam bentuk teori, namun juga dengan kegiatan perkemahan.
Para peserta sebagian besar merupakan mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Namun, terdapat juga sejumlah peserta yang berasal dari program studi lainnya.
“Tidak hanya di PGSD saja, tetapi di program studi pendidikan lainnya, seperti Pendidikan Agama Hindu ada salah satu, ada juga program studi di luar Fakultas Dharma Acarya,” tutupnya. *