Tegas, Pengunjung Dilarang Buang Sampah di Area Taman Budaya

Kepala Bidang Kesenian dan Tenaga Kebudayaan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Ni Wayan Sulastri dan rombongan di sela-sela pengecekan tempat pelaksanaan dan sarana prasarana pendukung PKB XLV di Taman Budaya, Art Center Provinsi Bali, Senin (12/6).

Denpasar (Lokapalanews.com) – Ada hal baru dalam pelaksanan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLV Tahun 2023 yang rencananya akan dibuka, Minggu (18/6) mendatang. Masyarakat atau pengunjung hingga pengisi acara dan undangan tidak diperbolehkan membuang sampah di areal Taman Budaya, sebagai pusat penyelenggaraan pesta seni milik masyarakat Bali itu.

Bahkan, masing-masing penampil atau pengisi acara wajib menyertakan orang yang bertanggung jawab mengurus sampah dan membawa kembali sampahnya pulang. “Pengisi acara harus membawa tempat sampah sendiri, kemudian membawa sampahnya pulang, begitu pula pengunjung siap-siap bawa pulang sampahnya,” kata Kepala Bidang Kesenian dan Tenaga Kebudayaan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Ni Wayan Sulastri di sela-sela pengecekan tempat pelaksanaan dan sarana prasarana pendukung PKB XLV di Taman Budaya, Art Center Provinsi Bali, Senin (12/6).

Pemberlakuan aturan ketat ini dilaksanakan agar tempat perhelatan festival seni tahunan ini benar-benar bebas dari sampah. Untuk itu seluruh yang hadir mesti bertanggung jawab terhadap sampah yang dikeluarkannya. Sulastri mengungkapkan, tak hanya berlaku bagi pengunjung, tetapi juga bagi pengisi acara. Setelah berias, para seniman harus meninggalkan ruang rias dengan bersih seperti sebelumnya. Penari, penabuh dan yang memanfaatkan ruang rias itu, setelah berias jangan meninggalkan sampah, apalagi sampah plastik. “Kami meminta kepada seluruh pengisi acara, khususnya para duta dari kabupaten kota untuk tidak meninggalkan sampah di Art Center,” tegasnya.

Senada juga diungkapkan Kepala UPTD Taman Budaya, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Wayan Ria Arsika mengatakan, seluruh panggung atau tempat pertunjukan di Taman Budaya seluruhnya telah dibersihkan oleh petugas sebagai upaya mendukung suasana pementasan seni yang nyaman. Karena itu, dari pengalaman sebelumnya, stage yang sebelumnya bersih, tetapi setelah pementasan suasana pementasan seperti kapal pecah, karena sampah berserakan dan kapasitasnya banyak.

Karena itu, dirinya mendukung kebijakan, masing-masing sekaa kesenian membawa tempat sampah sendiri, sehingga dapat menyaksikan suasana nyaman dalam pementasan. Pihaknya, juga akan menjaga pengunjung yang masuk area PKB untuk tidak membawa makanan. “Kami akan melibatkan Satpol PP, pecalang, dan petugas keamanan untuk menjaga di pintu masuk agar pengunjung tak membawa makanan ke area Taman Budaya. “Jika mau makan, silahkan makan di luar, lalu masuk tanpa membawa makanan. Jika ada yang tak menghiraukan, tak usah masuk ke Taman Budaya,” ujarnya serius.

Ria Arsika menambahkan, untuk kuliner juga akan diawasi secara ketat, masing-masing pemilik kuliner bertanggungjawab untuk mengatasi sampah. “Para pembeli atau pengunjung silakan makan di lokasi kuliner , tidak diperbolehkan keliling membawa makanan, “ tegas Arsika.

Pengunjung PKB juga tidak boleh membawa kendaraan ke areal taman budaya karena sudah disiapkan tempat parkir secara khusus. Termasuk mobil yang membawa rombongan kesenian. Para sekaa boleh membawa alat gamelan serta peralatan lainnya, lalu keluar areal dan parkir sesuai tempat yang disediakan. “Di pintu masuk utara akan diisi pembatas, sehingga kendaraan tidak bisa lewat. Seniman dan sekaa seni yang membawa alat pementasan bisa melalui pintu selatan, namun setelah menaruh alat-alatnya kemudian kembali keluar dan memarkir kendarannya di belakang Panggung terbuka Ardha Candra,” tegasnya.

PKB 2023 termnasuk event budaya terbesar. Kali ini mengambil tema “Segara Kerthi: Prabhaneka Sandhi (Samudra Cipta Peradaban) dimaknai sebagai upaya pemuliaan laut sebagai sumber kesejahteraan semesta yang menjadi asal mula lahirnya suatu peradaban. Pelaksanaan kegiatan PKB akan dimulai 18 Juni hingga 16 Juli 2023, dengan 10 materi kesenian yang akan ditampilkan pada rangkaian PKB tersebut yakni Peed Aya (Pawai), Rekasadana (Pergelaran), Utsawa (Parade), Wimbakara (Lomba), Bali World Culture Celebration (Perayaan Budaya Dunia), Kandarupa (Pameran), Kriyaloka (Lokakarya), Widyatula (Sarasehan), Adi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Seni), dan Jantra Tradisi Bali (Pekan Kebudayaan Daerah).

Sementara tahun 2023 ini, jumlahnya diprediksi mencapai 18. 974 seniman, mencakup Rekasadana (Pergelaran) 9.670 orang, Utsawa (Parade) 7.885, Wimbakara (Lomba) 1.319 orang, dan Kandarupa (Pameran) 100 orang. PKB akan dilaksanakan Peed Aya. Pemerintah Provinsi Bali tetap akan mengambil lokasi di depan Monumen Bajra Sandhi, Denpasar. *