Denpasar (Lokapalanews.com) – Program Jaminan Kesehatan Nasional pada Tahun 2023, memiliki fokus transformasi mutu layanan kepada masyarakat. Mensosialisasikan hal tersebut BPJS Kesehatan Denpasar menggelar diskusi media, Kamis 15 Mei 2023 di Warung Bendega, Renon, Denpasar.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Denpasar, Nyoman Wiwiek Yuliadewi, memaparkan transformasi mutu layanan ini berarti peningkatan layanan yang berdampak pada kemudahan peserta JKN. Melalui transformasi mutu layanan ini diharapkan dapat mengubah stigma negatif yang ada di masyarakat seperti menggunakan JKN itu ribet dan kerap mengalami diskriminasi.
“Transformasi mutu layanan ini harus dilakukan sebagai upaya dalam melakukan perbaikan kualitas layanan kepada peserta untuk mewujudnya layanan yang Mudah, Cepat dan Setara,” ucap Wiwiek.
Lebih lanjut Wiwiek mengatakan, layanan yang mudah berarti mudah dalam mengakses layanan kesehatan maupun proses administrasinya. Cepat berarti waktu tunggu yang tidak lama, sedangkan setara yang berarti tidak terdapat perbedaan pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan antara pasien BPJS dengan pasien umum.
Sementara untuk cakupan kepesertaan JKN di wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Denpasar, Wiwiek mengungkapkan jika di wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Denpasar yang meliputi Kota Denpasar, Kabupaten Badung dan Kabupaten Tabanan telah mencapai 1.644.680 jiwa dari total penduduk 1.646.998 jiwa atau sebesar 99,86%.
Transformasi mutu layanan kesehatan merupakan tantangan besar bagi kita semua tapi sangat mungkin kita capai tentunya dengan didukung oleh seluruh stakeholder yaitu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, Peserta dan stakeholder lainnya.
“Terkait kemudahan akses layanan kesehatan, saat ini peserta cukup menunjukkan NIK yang tercantum pada kartu tanda penduduk (KTP) sebagai tanda pengenal peserta JKN dan bagi peserta JKN yang berusia dibawah 17 tahun dapat menunjukkan Kartu Keluarga (KK) atau Kartu Identitas Anak (KIA),” ujar Wiwiek.
BPJS Kesehatan terus mengembangkan inovasi melalui antrian online untuk mengurai antrian pelayanan di Faskes sehingga peserta JKN lebih cepat untuk mendapatkan pelayanan. Selain itu, untuk memberikan kemudahan layanan, peserta dapat mengakses Mobile JKN, Pelayanan Administrasi Melalui Aplikasi Whatsapp (PANDAWA) serta pengaduan melalui Chat Assistant JKN (CHIKA).
“Kami berharap BPJS Kesehatan dan rekan-rekan media dapat terus bersinergi mensosialisasikan Program JKN kepada masyarakat luas, baik secara langsung maupun tidak langsung,” tukasnya.
Ditegaskan, transformasi mutu layanan yang diluncurkan BPJS Kesehatan ini bertujuan untuk memberikan kemudahan akses layanan serta mengakomodir harapan dan memenuhi kebutuhan peserta maupun para pemangku kepentingan lainnya.
Dalam diskusi media juga dihadirkan narasumber dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ., yang memaparkan tentang kesehatan jiwa. ” JKN ini satu – satunya jaminan kesehatan yang juga menanggung kesehatan jiwa, ” ungkapnya. *