Karangasem (Lokapalanews.com) – Anggota MPR RI dan juga Anggota Komisi III DPR RI, I Wayan Sudirta, SH., MH. , menyaksikan langsung gotong royong warga Desa Adat Batumadeg, Desa Pidpid, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, Selasa (20/6). Pada kesempatan tersebut, Sudirta juga mensosialisasikan 4 Konsensus Kebangsaan kepada ratusan warga laki dan perempuan, yang sedang melaksanakan tugas masing-masing, serangkaian ngaben bersama yang digelar dalam waktu dekat ini.
Pria yang juga menjabat Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini memaparkan, ngaben bersama merupakan tradisi kebersamaan di antara warga desa adat, untuk mengupacarai keluarga yang telah meninggal, agar arwahnya menyatu dengan Ida Hyang Widhi Wasa. Dengan ngaben bersama, biaya-biaya menjadi lebih ringan, terjangkau, serta dipikul bersama.
Selain itu, kebersamaan menjadi bentuk nyata gotong royong, yang merupakan nilai dalam sila Pancasila, yang sudah tertanam ratusan tahun. Ini sebagai tradisi dan kearifan lokal yang mengukuhkan persatuan, dan kearifan lokal yang budayanya dilestarikan sampai sekarang.
‘’Kami atas nama warga Desa Batumadeg, menyampaikan terimakasih untuk Bapak Wayan Sudirta, yang tiada henti memperhatikan kami, datang kepada kami, serta mendoakan Pitra Yadnya warga kami. Juga terimakasih tidak terhingga dana punia dari Pak Wayan Sudirta,’’ ujar Ketut Sukarena, tokoh yang dituakan di desa tersebut.
Dalam kesempatan yang sibuk bergotong royong membuat perlengkapan pitra yadnya tersebut, Sudirta menyerahkan sumbangan dana punia’ untuk melengkapi biaya-biaya pelaksanaan upacara tersebut. Di mana masyarakat bergotong royong dan urunan biaya secara bersama-sama.
Sudirta mengajak masyarakat Desa Batumadeg yang sudah solid bergotong royong, memperkuat dan meningkatkan kebersamaan secara nyata, tidak lupa merawat budaya sambil mengembangkan pendidikan keluarga untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Untuk itu, diperlukan kepemimpinan dari tokoh-tokoh desa, di antaranya prajuru desa adat, pemangku, dan peran ibu-ibu dalam pengasuhan anak dan keluarga.
‘’Karena ke depan, selain menerima berbagai tradisi kearifan lokal sebagai kewajiban yang harus dilaksanakan, penting juga membangun ekonomi dan pendidikan keluarga, agar ada keseimbangan antara kewajiban melestarikan tradisi yang tidak ringan biayanya, dengan penghasilan dalam rumah tangga. Karena kalau tidak kuat di ekonomi, kita tidak akan bisa merawat dan melestarikan kearifan budaya lokal yang sekarang ini menjadi daya tarik pariwisata ini,’’ kata Sudirta.
Sudirta selalu mendorong generasi muda termasuk yang di Desa Batumadeg, agar menempuh pendidikan setinggi-tingginya, guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia, untuk membangun desa, membangun Karangasem, serta membangun Bali dan Indonesia. *