Jembrana (Lokapalanews.com) – Ketua DPC Partai Gerindra I Kade Darma Susila, S.H. menegaskan, hasil sidang pleno MK yang menolak permohonan uji materiil Pasal 168 ayat (2) UU Pemilu terkait sistem proporsional terbuka menjadi proporsional tertutup. Putusan MK tersebut dipandang pakar hukum tata negara sebagai kemenangan kedaulatan rakyat. Putusan yang tetap menerapkan sistem proporsional terbuka. Bisa jadi para calon legislatif yang akan merebutkan posisi kursi dewan, tentu bisa berkompetisi secara baik dan arif tanpa harus saling hujat. Jadikan pesta demokrasi sebagai ajang pesta yang senang dan bangga bisa memilih wakil rakyat serta pemimpin negara yang baik dan kondusif.
“Selaku kader di Kabupaten Jembrana berharap bisa merebut kursi di 5 kecamatan. Walau pemilu tahun 2019 kuota partai tidak ada yang lolos di Kecamatan Mendoyo. Akan tetapi tahun 2024 berharap secara stategis partai bisa lolos dengan formasi 2-2-2-2-1, ini perlu perjuangan para kader partai yang bisa diharapkan bisa membawa Jembrana lebih maju ke depan,” katanya.
Darma Susila mengatakan, para ranting bisa bergerak dan memang merupakan kader yang diharapkan oleh masyarakat itu sendiri. Kader Partai Gerindra jangan sampai melakukan tindakan yang merusak citra partai itu sendiri. Merdeka dalam berdemokrasi, merdekakan harapan masyarakat, dan merdeka pula membangun Indonesia Raya, sesuai titah dan harapan Prabowo Subianto selaku pimpinan serta pengayom di partai yang berlambang kepala burung Garuda.
“Bila perlu bantu kesulitan masyarakat dan bisa membuktikan di masyarakat sebagai kader-kader yang militan. Jika itu bisa, kenapa tidak kita lakukan yang terbaik bagi bangsa dan negara. Jika pesta demokrasi sukses dan partai Gerindra menang, maka tentu akan menentukan sikap berdiri sendiri ataupun berkoalisi. Diketahui bahwa tahun 2019 tercatat gemilang, menjadi pemenang partai di urutan nomor dua. Makna ini merupakan victory yang berarti kemenangan dan harus menang,” katanya. *
