Ragam  

BRIN dan Uniga Jajaki Kolaborasi Pengembangan Riset Beras Instan

BRIN melakukan penjajakan penelitian bersama dengan Fakultas Pertanian Universitas Garut (UNIGA) untuk pengembangan riset beras instan.

Jakarta (Lokapalanews.com) – Kabupaten Garut kaya akan berbagai potensi sumber daya alam, namun masih ditemukan beberapa kendala di masyarakat utamanya yang menyangkut teknologi tepat guna. Hal tersebutlah yang melatarbelakangi dilaksanakannya penjajakan penelitian bersama dengan Fakultas Pertanian Universitas Garut (UNIGA), pada Rabu (21/6) lalu di Kantor Pusat Riset Teknologi Tepat Guna (PRTTG) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Kawasan Sains Muhammadi Siswosudarmo Subang.

“UNIGA memiliki tanggung jawab moral terhadap pemerintah daerah Garut dalam pembangunan ketahanan pangan dan membutuhkan pembinaan yang berkelanjutan terhadap pelaku usaha serta sentra pembibitan domba Garut. Dalam kegiatan pengabdian, UNIGA memiliki masyarakat binaan, kelompok tani, kelompok ternak, organisasi kemasyarakatan, dan UMKM yang masih membutuhkan SDM ekspertise riset untuk menangani permasalahan yang terjadi,” ungkap Titin Febrianti, Dekan Fakultas Pertanian UNIGA, dikutip dari laman BRIN di Jakarta, Jumat (23/6).

Titin mengatakan bahwa UNIGA telah melakukan riset dengan periset di Pusat Riset Teknologi Tepat Guna (PRTTG) Hari Hariadi terkait pengembangan beras instan.

Harapannya dengan penjajakan awal ini menjadi pintu gerbang dalam memetakan potensi kerja sama yang memungkinkan dibangun antara pihak PRTTG BRIN dengan Fakultas Pertanian UNIGA.

“Dengan pertemuan ini besar harapan kami ke depannya dapat memberikan solusi terhadap permasalahan teknologi yang dihadapi masyarakat serta berkontribusi dalam pembangunan mewujudkan Ketahanan Pangan di Kabupaten Garut,” kata Titin.

“Selain itu, riset dosen dan mahasiswa diharapkan menghasilkan publikasi, dan kolaborasi dengan ekspertise serta dimungkinkan untuk mendapatkan pendanaan eksternal seperti LPDP dan pendanaan Kemendikbud Ristek,” tambahnya.

Dari hasil diskusi dibahas bahwa permasalahan di Kabupaten Garut masih disebabkan karena permasalahan masih menggunakan teknologi sederhana bahkan manual. Misalnya dalam masalah produksi kopi masih mengandalkan sumber daya alam seperti pengeringan dari matahari dan membutuhkan peralatan atau teknik untuk mengatasi kendala tersebut.

“UNIGA memiliki 8 fakultas dan 1 program studi pasca sarjana, dengan Faperta sebagai salah satu fakultasnya. Rencananya pada hari Senin besok, akan dilakukan penandatanganan dengan Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup BRIN untuk mengembangkan tanaman sebagai sumber protein pakan ternak untuk domba Garut,” kata Titin.

Sementara itu, Peneliti Ahli Madya – PRTTG BRIN, Ainia Herminiati menyampaikan bahwa Direktorat Pemanfaatan Riset dan Inovasi telah bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Garut (UNIGA) dalam memanfaatkan limbah lindi di tempat pengolahan sampah sebagai alternatif konsentrat pupuk organik. Kerja Sama ini telah ditandatangani pada tanggal 30 Mei 2023.

“Sudah ada Perjanjian Kerja Sama dengan Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi terkait identifikasi eksplorasi hayati di Jampang. UNIGA menghadapi tantangan terkait kesiapan penerapan hasil riset dan membutuhkan kolaborasi dengan ekspertise riset untuk menerapkan hasil riset kepada masyarakat,” jelas Ainia. *