Karangasem (Lokapalanews.com) – Guna menggenang pertempuran pasukan Ciung Wanara yang dipimpin I Gusti Ngurah Rai saat melawan pasukan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) di Tanah Aron pada 7 Juli 1946 silam, Yayasan Kebaktian Proklamasi (YKP) Bali menyelenggarakan upacara peringatan ke-77 Perang Besar Tanah Aron di Tugu Monumen Perjuangan Tanah Aron, Desa Buana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Jumat (7/7).
Ketua Pengurus YKP Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Gede Yudana mengungkapkan, Perang Tanah Aron merupakan pertempuran bersejarah dalam mempertahankan kemerdekaan RI yang dimenangkan pasukan induk pimpinan I Gusti Ngurah Rai saat melawan pasukan NICA.
“Upacara peringatan Perang Tanah Aron ini digelar untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai kepahlawanan agar dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari guna untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ungkap putra sulung Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai ini.
Dalam upacara peringatan yang digelar secara sederhana di tengah guyuran hujan tersebut, juga dilakukan tabur bunga di Tugu Monumen Perjuangan Tanah Aron serta pemotongan tumpeng.
Pertempuran di Tanah Aron yang dimenangkan pasukan Ciung Wanara yang dipimpin oleh I Gusti Ngurah Rai saat melawan pasukan NICA tersebut, merupakan siasat dari I Gusti Ngurah Rai saat itu, karena saat Bali meminta bantuan senjata dari wilayah Jawa tapi wilayah Gilimanuk dan Ketapang dikuasai oleh NICA. Hal itu menyebabkan pasukan Ciung Wanara yang dipimpin I Gusti Ngurah Rai mencoba mengalihkan perhatian NICA dengan pergi ke wilayah Timur yaitu Karangasem. Siasat tersebut akhirnya berhasil menarik perhatian NICA dengan mengikuti pasukan Ciung Wanara ke wilayah Timur sehingga penjagaan di Gilimanuk dan Ketapang diharapkan menjadi longgar sehingga bantuan senjata bisa sampai ke Bali, tapi ternyata tetap gagal karena penjagaan di perbatasan tetap ketat.
Saat pasukan Ciung Wanara melakukan perjalanan ke Timur pasukan NICA terus mengepung. Setelah itu pasukan Ciung Wanara terus melakukan perjalanan sampai akhirnya tiba di Tanah Aron, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem dan terjadilan pertempuran. Dalam pertempuran tersebut, kurang lebih 82 orang pasukan NICA tewas, sedangkan pasukan Ciung Wanara semuanya selamat meskipun ada beberapa orang yang terkena tembakan tapi masih bisa diselamatkan dan tidak sampai gugur.
Dalam upacara peringatan tersebut, hadir Ketua DPD Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Bali, I Gusti Bagus Saputera, anggota LVRI Karangasem, Pemuda Panca Marga (PPM) Bali dan PPM Karangasem, Kesbangpol Provinsi Bali, Kapolsek, Koramil dan Camat Bebandem, sejumlah organisasi kemasyarakatan serta dari internal YKP, yakni Stispol Wira Bhakti dan SMK Wira Bhakti Denpasar. *