Denpasar (Lokapalanews.com) – Program Kemitraan Masyarakat Universitas Warmadewa (PKM Unwar) 2023, membantu pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) industri pengolahan pasir (produksi batako) di Desa Muncan, Kabupaten Karangasem. PKM Unwar yang dipimpin Dr. Putu Ngurah Suyatna Yasa, S.E., M.Si., telah melakukan beberapa kegiatan untuk dapat membantu meningkatkan kinerja produksi batako pada industri batako I Made Suara.
Ngurah Suyatna, Minggu (13/8) memaparkan, pada masa pandemi Covid-19 ketika sektor usaha sebagaian besar mengalami penurunan usaha, hal yang sebaliknya justru terjadi pada sektor UMKM. Pada masa pandemi Covid-19 ternyata kuantitas usaha UMKM mengalami peningkatan, hal ini tidak terlepas dari adanya peralihan kegiatan masyarakat dari sektor formal yang terdampak Covid-19, dimana banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan beralih bisnis dengan berusaha melakukan bisnis apa saja untuk dapat bertahan hidup memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dalam situasi yang penuh ketidakpastian.
“Mereka yang sebelumnya bekerja sebagai karyawan ataupun buruh harian lepas yang kehilangan pekerjaan akibat perusahaan tempat bekerja tidak beroperasi sementara, beralih membuka usaha kecil kecilan yang dapat menghasilkan pendapatan segera, ” kata Ngurah Suyatna.
Salah satu sektor usaha yang mampu bertahan dalam situasi pandemi adalah industri batako. Usaha industri batako merupakan kegiatan pengolahan hasil tambang pasir dan semen yang dicetak dengan bantuan air yang dicampur dengan bantuan mesin untuk selanjutnya dicetak dengan bantuan alat cetak dari kayu dengan bantuan tangan. Batako merupakan komoditi usaha produktif yang banyak dikembangkan saat ini di Desa Muncan.
“Produksi batako di Desa Muncan tidak terlepas dari keberadaan bahan mentah yaitu pasir dan air yang melimpah sehingga produksinya kedepan dapat terjaga secara berkelanjutan. Dari sisi permintaan, batako merupakan bahan dasar pembangunan rumah yang permintaannya dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, seiring dengan permintaan pembangunan rumah masyarakat yang terus meningkat, ” tuturnya.
Desa Muncan menjadi salah satu akses jalan angkutan truk pasir dari Galian C lokasi di Desa Sebudi dan Desa Pura yang merupakan pusat galian di Wilayah Kecamatan Selat, sehingga memudahkan dalam memperoleh bahan baku pasir untuk menggerakkan produksi batako press. Selain itu faktor tenaga kerja juga sangat mudah diperoleh di Desa Muncan, mengingat sebagian besar penduduk setempat adalah petani yang sangat mudah mengerjakan kegiatan produksi batako.
Alasan lain semakin pentingnya produksi batako adalah keberadaan tanah liat sebagai bahan baku batu bata merah yang semakin terbatas sehingga keberadaan produksi batako dengan bahan dasar pasir dan campuran semen menjadi alternatif untuk menanggulangi keterbatasan bata merah sebagai bahan dasar pembangunan perumahan masyarakat, selain itu harga jual batako lebih rendah dari bata merah dan ketika digunakan pada saat pembangunan rumah pemasangan batako lebih mudah dan cepat sehingga saat ini cenderung konsumen lebih memilih penggunaan batako.
Dikatakan, I Made Suara adalah salah satu pelaku UMKM yang memproduksi batako di Banjar Dinas Pakudansih, Desa Muncan, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem. Ia menggeluti usaha industri batako lebih dari lima tahun. Selain produksi batako Made Suara juga melayani untuk penjualan material pasir.
“Dalam menjalankan usahanya masalah yang dihadapi adalah belum didukung oleh sistem administrasi pembukuan sederhana yang memadai. Disamping itu juga beberapa peralatan yang dimiliki masih belum bisa menunjang kelancaran produksi untuk mencapai kapasitas produksi maksimal seperti mesin cor, papan untuk wadah batako, dan sekop dengan kapasitas produksi sehari hanya mencapai 500 biji. Masalah lain yang dihadapi adalah minimnya kegiatan promosi yang saat ini hanya mengandalkan dari pelanggan yang datang langsung ke tempat usaha melalui promosi dari mulut kemulut, ” ungkap Ngurah Suyatna.
Melihat persoalan tersebut Tim PKM unwar melakukan pengabdian untuk dapat membantu meningkatkan kinerja produksi batako pada industri batako I Made Suara. “Sebagai lembaga pendidikan tinggi yang turut serta memiliki tanggung jawab sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, sangat penting untuk berpartisipasi melalui program pengabdian pada masyarakat untuk meningkatkan potensi produksi batako serta turut serta mengatasi kendala yang dihadapi oleh pelaku UMKM di atas,” katanya.
Kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan Mei 2023 yaitu berupa penyuluhan kepada mitra pelaku UMKM mengenai pembukuan sederhana yaitu cara menyusun pelaporan sederhana untuk mencatan arus penerimaan dan pengeluaran kegiatan usaha industri. Dengan pembukaan sederhana ini sangat memudahkan dalam mengetahui capaian target, perkembangan produksi dan pendapatan, keuntungan dan menetapkan perencanaan produksi di tahun berikutnya.
Selain itu juga diberikan penyuluhan dan pendampingan tentang upaya peningkatan kapasitas produksi dan pemasaran, serta penggunaan media sosial dalam bisnis khususnya dalam upaya perluasan pemasaran produk.
Penyuluhan tentang bagaimana cara membuat pembukuan sederhana dilakukan oleh Putu Indah Hapsari, SE.,MM. sedangkan penyuluhan mengenai bagaimana kiat dan metode dalam meningkatkan kapasitas produksi diberikan oleh Dr. Putu Ngurah Suyatna Yasa.
Tim PKM Unwar juga memberikan bantuan berupa papan untuk wadah batako serta sekop untuk proses pengadukan luluh batako. Mitra diajarkan cara mencari tahu terlebih dahulu batas kemampuan, penerimaan, penyimpanan atau keluaran dari suatu unit, fasilitas atau output untuk memproduksi dalam suatu periode waktu tertentu.
Penyuluhan juga diberikan oleh I Putu Iwan Pramana Putra, SE.,MM., terkait upaya penggunaan media sosial di dalam bisnis khususnya dalam pemasaran produk baik batako maupun pasir. Dengan memiliki dan menggunakan media sosial, pelaku usaha akan lebih mudah memasarkan produknya.
Mitra telah diajarkan cara menggunakan dan membuat link media sosial seperti facebook, instagram dan lain-lainnya. Beberapa aspek penting telah dijelaskan terkait strategi pemasaran dengan media sosial termasuk cara membuat kalimat konten agar menarik bagi pembaca. Pada kesempatan tersebut mitra juga telah dibantu untuk membuat media sosial yang akan dipergunakan sebagai sarana pemasaran produk yang merupakan luaran dari program kemitraan yang dilaksanakan kali ini. *