Jakarta (Lokapalanews.com) – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengajak pelaku bisnis Amerika Serikat dan pemangku kepentingan lain menangkap berbagai peluang seiring perkembangan ekonomi digital nasional dan negara-negara ASEAN dengan berinvestasi di sektor digital.
“Ekonomi digital ASEAN diproyeksikan akan tumbuh mencapai US$1 triliun (sekitar Rp 15, kuadraliun) pada tahun 2030. Tahun lalu di Boracay, Filipina, ASEAN Bussiness Council bertemu dengan Amerika Serikat mendiskusikan peluang bisnis yang akan datang di ASEAN, khususnya di Indonesia. Saya yakin, hal itu telah membuka banyak peluang investasi,” tutur Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika (SAM) Bidang Sosial, Ekonomi, dan Budaya R. Wijaya Kusumawardhana, mewakili Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi, dalam Forum US-ASEAN Business Council: Optimizing Digital Connectivity in ASEAN di The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Selasa (5/9).
Menurut Wijaya, pertumbuhan ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara akan mengalami pertumbuhan sebesar enam persen setiap tahun.
Hal ini berdasarkan proyeksi East Asia Forum, yang melihat data pendapatan sektor e-commerce ASEAN yang mencapai US$130 miliar (sekitar Rp1.987 triliun) pada 2022.
Potensi ini dinilai tidak lepas dari komitmen pemerintah Republik Indonesia dalam membangun infrastruktur digital di seluruh daerah, termasuk daerah terpencil, melalui berbagai proyek yang sedang berjalan.
“Proyek-proyek Indonesia yang sedang berjalan meliputi pusat data, serat optik, dan juga peluncuran Satelit High Throughput Indonesia, SATRIA-1 menjadi awal yang baik untuk terbukanya lebih banyak peluang kolaborasi masa depan di sektor digital,” ungkap SAM Bidang Sosial Ekonomi dan Budaya.
Wijaya mengatakan, Amerika Serikat dan ASEAN telah memiliki ikatan yang kuat selama lebih dari 46 tahun melalui banyak kesepakatan bisnis, terutama dalam hal ekspor dan impor, jasa, dan investasi.
Ikatan ini dinilai semakin kuat sejak negara anggota ASEAN menerapkan inisiatif utama Masterplan Digital ASEAN 2025, Rencana Induk Konektivitas ASEAN 2025, dan Komunitas Ekonomi ASEAN 2025.
“ASEAN juga memperluas perannya di banyak sektor, termasuk di sektor digital, seperti penyimpanan data, infrastruktur TIK, pemanfaatan data, dan mekanisme transfer data, untuk meningkatkan daya saing dan mendorong ASEAN yang sejahtera, tangguh, dan inklusif,” jelas Wijaya Kusumawardhana.
Ia mengharapkan Forum Side Event Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN ini akan menjadi wahana mengatasi permasalahan krusial, menjajaki jalur kerja sama baru, dan menegaskan kembali kemitraan Amerika Serikat dan ASEAN.
“Dengan semangat mempromosikan investasi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan di Indonesia, saya juga menyambut baik diskusi dan kesepakatan yang akan berlangsung,” katanya. *