Bangli (Lokapalanews.com) – Kintamani Barat adalah Desa Binaan Universitas Warmadewa (Unwar) yang menjadi tempat aplikasi ilmu dan teori yang ada di kampus untuk diejawantahlkan dalam dunia nyata dalam upaya pembentukan Desa Wisata. Kali ini tim Dosen Unwar, melakukan pendampingan Akuntansi dan Perpajakan kepada BUMDes dan LPD pada 9 desa di Kintamani Barat.
Tim Dosen yang diketuai Ida I Dewa A Manik Sastri, dan beranggotakan I Ketut Selamet, I Wayan Sudemen, I Gusti Agung Prama Yoga, Desak Rurik Pradnya Paramita Nida, tersebut mendampingi 9 Desa yaitu Desa Mengani, Selulung, Belantih, Catur, Binyan, Belanga, Daup, Batukaang, dan desa Pengejaran. Melalui BUMDes dan LPD diharapkan antar lembaga yang ada di masyarakat saling bersinergi untuk lebih maksimal menciptakan kesejahteraan masyarakat yang setara.
Pendirian Bumdes dan LPD didasarkan pada kebutuhan dan potensi desa, sebagai upaya meningkatkan kesejaheraan masyarakat. Oleh karena itu perlu upaya yang serius untuk menjadikan pengelolaan BUMDes dan LPD tersebut berjalan secara efektif, efisien, professional dan mandiri. Penyusunan laporan keuangan pada setiap entitas perlu dilaksanakan, tidak terkecuali pada BUMDesdan LPD.
“Laporan keuangan menjadi gambaran penting di dalam melihat posisi keuangan dan kinerja keuangan unit usaha. Laporan keuangan yang tersaji pada LPD masih menggunakan sistem manual dan belum sesuai dengan standar akuntansi keuangan, hal ini dapat diatasi dengan mengajarkan pengelola menggunakan program akuntansi berbasis komputer. Sedangkan Laporan keuangan BUMdes sudah terkomputerisasi, namun pengurus belum mengerti makna dan fungsi laporan keuangan dan cara menjelaskannya kepada masyarakat, ” ungkap Dewa A Manik Sastri.
Lebih lanjut dikatakan, pengelolaan manajemen usaha BUMDes dan LPD juga belum memadai, sehingga perlu pendampingan dengan memberikan pengetahuan tentang pengelolaan bisnis sehingga dapat memanfaatkan potensi masyarakat secara optimal. Dengan adanya Pendampingan ini pengurus LPD dan BUMDes mampu menjelaskan kepada Masyarakat semua informasi yang tersaji dalam angka-angka laporan keuangan.
“Permasalahan kredit macet menjadi hal yang urgen untuk segera mendapatkan pemecahannya. Dalam Pendampingan Desa Binaan (PDB) tersebut sudah diberikan solusi dengan menyertakan peminjam pada asuransi kredit dan bagi penabung agar terjaga keamanan dananya, maka disarankan masuk ke Lembaga Penjamin Simpanan, sehingga baik penabung maupun LPD dan BUMDes aman dari masalah utang piutang dengan warga dan LPD serta BUMDes mendapatkan manfaat yang optimal, ” katanya.
Selain itu, kendala kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi agenda utama yang menghambat perkembangan LPD dan BUMDes. LPD belum mampu memberikan pertanggungjawaban yang memadai kepada masyarakat, sehingga melunturkan kepercayaan masyarakat terhadap LPD. Berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi BUMDes adalah belum memahami penyusunan laporan keuangan secara baik dan belum sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku. Disamping manajemen hutang piutang yang masih menjadi perdebatan yang sulit dipecahkan terutama atas kredit macet yang belum tertangani dengan baik sampai saat ini. Piutang pertokoan juga sangat material sehingga mmbutuhkan sentuhan pakar akuntansi dan manajemen yang memadai sehingga pengelolaan BUMDes kedepannya menjadi profesional.
Pendampingan dilakukan dengan melakukan transfer teknologi akuntansi, memberikan penyuluhan dan pelatihan Akuntansi LPD dan BUMDes. Di bidang perpajakan tim Dosen Unwar memberikan penyuluhan Aspek Perpajakan BUMDes, mengajarkan cara menghitung pajak dan melaporkannya. Sementara di bidang Manajemen Utang Piutang, tim memberikan penyuluhan cara menganalisis pemberian kredit dan menberikan penyuluhan cara mengatasi kredit macet
“Dengan pendampingan pemuka desa dan pengurus BUMDes serta LPD mengetahui permasalahan yang dihadapi. Semua pengurus sangat bersemangat dengan uluran tangan dari Unwar untuk memberikan pendampingan akuntansi dan perpajakan, karena mereka merasa selama ini belum percaya diri dengan laporan yang dibuat beserta makna dari angka-angka yang tersaji, ” katanya. *