Ekbis  

Transaksi Mata Uang Lokal Tumbuh 55,2 Persen

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (21/12). Foto: Tangkapan Layar Kanal Youtube Bank Indonesia

Jakarta (Lokapalanews.com) – Hingga Desember 2023, nilai transaksi mata uang lokal (Local Currency Transaction/LCT) mencapai 5,9 miliar dolar AS. Dibandingkan Desember 2022, jumlah ini mengalami pertumbuhan tahunan mencapai 55,2%. Sementara dibandingkan November 2023, transaksi LCT Desember 2023 menunjukkan peningkatan yang cukup tajam dari posisi 5,4 miliar dolar AS pada bulan November 2023. Hal tersebut disampaikan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (21/12).

Destry Damayanti menyampaikan bahwa jumlah pelaku transaksi juga terus meningkat, dan saat ini mencapai 2.469 nasabah. Mayoritas dari mereka berasal dari Malaysia. “Ini merupakan pertanda positif, menunjukkan ketertarikan yang meningkat terhadap transaksi mata uang lokal, khususnya dari Malaysia,” kata Destry, dilansir InfoPublik.id.

Menariknya, transaksi LCT dengan Malaysia mencatat peningkatan yang cukup mencolok, terutama dengan meningkatnya penggunaan QRIS baik untuk transaksi inbound maupun outbound. “Peningkatan ini menjadi salah satu potensi yang menarik untuk ditingkatkan di masa yang akan datang,” jelas Destry.

BI telah menjalin kerjasama dengan Bank of Korea (BOK) dan sepakat untuk menyusun kerangka kerja atau Operational Guidelines untuk LCT.

Framework LCT ini diharapkan dapat memudahkan penyelesaian transaksi lintas negara, mengurangi eksposur terhadap fluktuasi nilai tukar, dan meminimalkan biaya bagi pelaku usaha serta pengguna lainnya.

Penerapan LCT di Indonesia dan Korea Selatan nantinya akan memungkinkan perdagangan keduanya menggunakan kuotasi nilai tukar secara langsung, yang disediakan oleh Appointed Cross Currency Dealer (ACCD).

Langkah ini diharapkan dapat memberikan opsi lebih fleksibel bagi pelaku usaha dalam melaksanakan transaksi perdagangan, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi hambatan birokrasi.

BI juga memiliki target untuk menerapkan LCT di beberapa negara lain, termasuk India, negara-negara Arab, dan Singapura. Hingga saat ini, LCT telah berlaku di empat negara, yaitu Thailand, Malaysia, Jepang, dan Tiongkok. *