Jakarta (Lokapalanews.com) – Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan Sanur (KEK Sanur) atau The Sanur sebagai Kawasan Ekonomi Khusus pertama di Indonesia menghadirkan kawasan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Hal ini di dukung dengan fasilitas di area The Sanur yang menerapkan green environment dan zero emission.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh The Sanur untuk menjalankan komitmen dalam mewujudkan kawasan yang ramah lingkungan yaitu dengan mengoptimalkan pengolahan air kotor dengan membangun Waste Water Treatment Plan (WWTP). WWTP merupakan fasilitas khusus di The Sanur yang dirancang dan digunakan untuk membersihkan air limbah sebelum air tersebut dialirkan kembali ke lingkungan. Air kotor yang telah diproses di WWTP kemudian akan digunakan untuk kebutuhan landscaping di area The Sanur.
Fasilitas selanjutnya yaitu Tempat Pembuangan Sampah Sementara atau TPSS yang berfungsi sebagai tempat penampungan sementara. The Sanur dilengkapi TPSS yang sudah menerapkan metode sustainability berupa pemisahan tempat pembuangan sampah domestik, B3 dan B3 medis.
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di The Sanur mampu mengolah air limbah sekitar 1500m3/hari, dengan didukung oleh powerhouse yang mampu menampung hingga 20MVA serta tangki air tanah berkapasitas 4.000 m3, dan 5 tempat penyimpanan sampah sementara termasuk limbah B3 Medis.
Ke depannya sampah organik yang dihasilkan dari satu area The Sanur akan didaur ulang menjadi pupuk yang akan digunakan kembali di area Ethnomedicinal Botanic Garden. Selain itu, pengangkutan sampah dari TPSS nantinya dilakukan menggunakan electric vehicle.
Guna memenuhi kenyamanan dan kebutuhan pengunjung nantinya, The Sanur juga dilengkapi dengan green area seluas 5,1 Ha bernama Ethnomedicinal Botanic Garden. Fasilitas ini memiliki beragam koleksi tanaman yang telah dikurasi sebagai representatif budaya, wilayah, dan tradisi dimana saat ini sudah terdapat sekitar 1.460 tanaman buah-buahan dan obat-obatan.
Konsep kawasan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan juga akan diterapkan di area hotel yang berada di kawasan The Sanur, Bali Beach Hotel dan The Meru Sanur dimana Amenities menggunakan produk dengan bahan ramah lingkungan, diantaranya toothbrush yang berasal dari material ramah lingkungan berupa bambu dan slipper hotel yang terbuat dari anyaman. Selain itu, guna mengurangi sampah plastik, beverage yang ditawarkan di area hotel menggunakan botol kaca dan sedotan berbahan material ramah lingkungan berupa pati jagung.
Dalam rangka mendukung program pemerintah menuju zero emission 2060, The Sanur berupaya mengurangi karbon emisi di area kawasan dengan menggunakan Electric Vehicle. Saat ini mobilitas di area kawasan menggunakan buggy car electric.
Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour, Christine Hutabarat mengungkapkan, HIN sebagai member InJourney berkomitmen menghadirkan konsep green environment dan sustainability dalam setiap tahapan dan bussiness process di Kawasan Ekonomi Khusus kesehatan Sanur. Inisiatif ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menghadirkan visi destinasi pariwisata kesehatan “World Class Medical and Wellness Destination” yang ramah lingkungan, berkelanjutan dan berkesinambungan untuk menjaga warisan budaya Bali”.
“Hal ini juga sejalan dengan visi InJourney Green, Becoming Leading Green Indonesia Tourism Corporation for Sustainable Destination Ecosystem sebagai langkah mendorong pertumbuhan pariwisata berkelanjutan yang berorientasi pada dampak jangka panjang bagi sektor sosial, ekonomi dan lingkungan,” katanya. *