Pemerintah Diyakini Mampu Jaga Tren Positif Pertumbuhan Ekonomi

Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin. Foto: Munchen/vel

Jakarta (Lokapalanews.com) – Di tengah ketidakpastian situasi global saat ini, ekonomi Indonesia tercatat mampu tumbuh positif sebesar 5,11 persen di Triwulan I-2024 (year on year/yoy). Menanggapi hal itu, Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin mengapresiasi keberhasilan tersebut atas imbas kuatnya aktivitas ekonomi domestik.

“Tercatat aktivitas produksi yang semakin meningkat tercermin dari Prompt Manufacturing Index (PMI) yang berada di Zona Ekspansi yang mencapai 52,80 persen. Lebih tinggi dibanding negara lain seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan Malaysia,” ungkap Puteri dalam keterangan rilis dikutip Parlementaria, Kamis (16/5).

Ia menambahkan, pertumbuhan positif ini juga terlihat dari mobilitas masyarakat yang semakin menggeliat yang ditunjukkan oleh peningkatan jumlah penumpang di seluruh moda transportasi. Kunjungan wisatawan mancanegara juga tumbuh tinggi hingga 25,43 persen (yoy).

“Pastinya, kami yakin pemerintah mampu menjaga stabilitas politik agar proses transisi pemerintahan berjalan dengan baik,” katanya.

“Kemudian realisasi investasi juga semakin menguat tercermin dari realisasi penanaman modal yang tumbuh 22,07 persen (yoy) dan belanja modal pemerintah yang tumbuh hingga 17,76 persen (yoy),” kata politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Ia juga mengaku optimistis pemerintah mampu menjaga stabilitas politik dan tren pertumbuhan ekonomi positif itu akan terus berlanjut, di tengah proses transisi kekuasaan. “Pastinya, kami yakin pemerintah mampu menjaga stabilitas politik agar proses transisi pemerintahan berjalan dengan baik. Sehingga, dapat meredam gejolak yang berisiko mengganggu stabilitas perekonomian,” kata Puteri.

Ia pun berharap dalam proses transisi ini, pemerintah tetap menjaga sejumlah program untuk meneruskan tren positif pertumbuhan ekonomi di Triwulan I, salah satunya program revitalisasi industri pengolahan.

“Sektor (industri pengolahan) ini menjadi penopang utama perekonomian kita dengan kontribusinya sekitar 19 persen. Sektor industri khususnya manufaktur juga merupakan kontributor utama yang memacu kinerja ekspor Indonesia,” tegas Puteri.

Kemudian, ia juga mendorong hilirisasi industri agar dapat memberikan multiplier effect secara ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di masa transisi pada pemerintahan selanjutnya. “Pemerintah juga perlu menjaga konsumsi rumah tangga yang memang mempunyai andil besar hingga mencapai 53,83 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB),” katanya. *801