“Pak Menteri ini (Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar) yang pertama kali menerapkan SDGs Desa menjadi panduan pembangunan di desa-desa di Indonesia yang komprehensif baik dari tata kelola lingkungan, hukum dan sosial,” kata Direktur Utama LPDP Kementerian Keuangan, Andin Hadiyanto, dalam keterangannya terkait acara Persiapan Keberangkatan Penerima Beasiswa LPDP Angkatan 236 di Jakarta, dilansir InfoPublik, Rabu (17/7).
Andin mengatakan, menteri yang akrab disapa Gus Halim merupakan sosok yang berpikir global namun bertindak lokal atau think globally, act locally karena sukses melokalkan SDGs yang diterbitkan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) ke level desa, yaitu SDGs Desa.
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) yang juga dibawahi Andin Hadiyanto telah menjadi mitra Kemendes PDTT untuk mengkampanyekan SDGs Desa. Hal itu dilakukan melalui program SDGs Desa Center yang diresmikan langsung oleh Mendes PDTT.
Dengan kemitraan ini, STAN mengkampanyekan SDGs Desa ke seluruh desa-desa di Indonesia lewat Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa dan pengabdian ke masyarakat yang dilakukan oleh para dosen.
“Terima kasih Gus Menteri atas dukungan yang luar biasa untuk majukan desa-desa di Indonesia,” tutur Andin, yang mengungkapkan pada tahun ini ada sekitar 11 ribu penerima beasiswa LPDP yang akan bersekolah di dalam maupun luar negeri.
Sekedar informasi, Program SDGs Desa telah dipamerkan oleh Mendes PDTT pada Forum Internasional di Markas PBB, New York, Amerika Serikat.
SDGs Desa disebut jadi solusi yang otentik dalam menerapkan pembangunan berkelanjutan secara konkret di lapangan memiliki metode Data Desa, yakni data rinci berupa satu nama satu alamat warga dan keluarga, data wilayah terkecil level RT dan data pembangunan desa.
Data desa berbasis SDGs Desa yang berpedoman pada 222 indikator dan bersifat mikro dan bisa dimanfaatkan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) terkait mulai dari pusat hingga desa. *321