Ekbis  

Geliat Kerajinan Dulang Berbahan Fiber di Tembuku Bangli

Dulang hasil produksi perajin di Banjar Tegalasah, Desa Tembuku, Bangli,

Bangli (Lokapalanews.com) – Masyarakat Hindu Bali sangat lekat dengan dulang, yakni alas banten atau gebogan dan digunakan untuk meletakkan buah, jajan dan rangkaian janur yang dipakai untuk sarana upakara. Dulang berbentuk segi empat atau bundar dengan warna beraneka ragam dan motif.

Adalah Banjar Tegalasah, Desa Tembuku, Bangli, yang menjadi salah satu sentra produksi dulang di Bali. Sebagaian besar krama Tegalasah bergelut dalam usaha kerajinan dulang, keben dan kebutuhan tempat untuk sarana upakara.

Kerajinan dulang tumbuh subur di desa ini, mengingat dulang Tegalasah terkenal dengan keindahan dan kekuatannya. Namun, kini proses pembuatan dulang dari kayu beralih ke fiber, sudah dilakoni perajin di Tegalasah.

Salah seorang perajin, Sang Ayu Ketut Arimasanti mengatakan, kayu untuk dulang kini makin sulit didapatkan dan untuk pengerjaannya juga membutuhkan waktu yang cukup lama. Berbeda dengan dulang fiber yang kini mudah didapatkan dan pengerjaannya cenderung lebih cepat. “Di tempat saya, untuk dulang menggunakan bahan fiber sekali cetak bisa menghasilkan 4 buah, sedangkan kalau sokasi fiber bisa 30 buah cetakan per hari. Sementara kalau menggunakan kayu mungkin sehari bisa satu buah dulang yang didapat karena pengerjaannya masih manual,” ungkap anak keempat dari lima bersaudara ini.

Usaha rintisan Sang Made Dana dan Jro Nyoman Darmini ini mempekerjakan 2 tukang cetak dan 5 orang tukang cat dan prada. Sang Ayu menjelaskan untuk saat ini dulang set empat atau set tiga disebut sangat digemari konsumen, dan karena keindahan dulang set ini, banyak yang menyebutkan dengan nama dulang jodha. Dulang jodha penampilannya menarik, beragam motif dengan warna cerah dan memberikan kesan elegan .

Meski banyak usaha pembuatan dulang fiber di Tegalasah, tidak membuatnya berkecil hati. Sebagai usaha keluarga, Sang Ayu Mas mengharapkan usahanya dapat berkembang dan bisa mengikuti tren masa kini dan memberikan rejeki bagi yang terlibat di dalamnya.

“Rejeki sudah dibawa masing masing, kita tinggal bekerja dan berusaha , dan yang satu jangan dilupakan berdoa,” ungkap mahasiswa Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa ini. *par