Daerah  

Membangkitkan Kembali Eksistensi Gerabah Binoh

Ibu-ibu di Banjar Binoh Kaja, Ubung Kaja, Denpasar tampak menurunkan tanah liat dari truk.

Denpasar (Lokapalanews.com) – Menyebut nama Binoh, maka sepintas yang akan tersirat adalah gerabah. Gerabah Binoh yang terletak di Banjar Binoh Kaja, Ubung Kaja, Denpasar, Bali, kini sudah berada di ambang kepunahan. Benarkah?

Berdasarkan pantauan Lokapalanews.com, Sabtu (20/7), beberapa ibu-ibu tampak sedang menurunkan tanah liat dari truk. Perlahan pekerjaan itu dilakoni mereka.

Satu per satu tanah liat yang berbentuk kotak diturunkan di sisi Jalan Binoh-Pohgading. Tanah liat ini adalah bahan baku yang akan digunakan untuk membuat gerabah.

Meski sudah berumur, ibu-ibu dari Binoh ini sangat tangguh dan perkasa. Satu per satu tanah liat dijunjung di atas kepala dan dipindahkan dari jalan raya menuju tempat produksi.

Nyoman Sulasmi, salah seorang perajin gerabah dari Binoh yang masih bertahan dengan mempekerjakan 23 orang tenaga kerja. Beraneka ragam kerajinan gerabah diproduksinya seperti tempat air dan lain sebagainya. Untuk membuat gerabah, bahan baku tanah liat didatangkan dari Darmasaba, Badung.

I Ketut Swena

Sementara itu, kekhawatiran akan gerabah Binoh hilang tergerus jaman mendapat tanggapan dari Kelian Adat Banjar Binoh Kaja, I Ketut Swena. “Meski masih dikerjakan lansia, namun regenerasi perajin gerabah sudah berlangsung, seperti yang dilakukan oleh Membumi Pottery Workshop, sehingga kami harapkan gerabah Binoh tetap eksis,” katanya. *par