Jakarta (Lokapalanews.com) – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, mengajak organisasi pekerja/buruh serta pengusaha untuk berkolaborasi dengan pemerintah dalam menerapkan nilai-nilai luhur Hubungan Industrial Pancasila (HIP). Ajakan itu bertujuan untuk mewujudkan hubungan industrial yang harmonis di perusahaan, yang pada akhirnya akan mendukung kelangsungan usaha dan kesejahteraan bersama.
Hal tersebut disampaikan oleh Menaker Ida saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Kamis (8/8). Menaker meyakini bahwa dengan menjadikan HIP sebagai pedoman, pelaku hubungan industrial dapat menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif, yang berkontribusi pada pembangunan perekonomian bangsa.
“Saya ingin mengajak para pelaku hubungan industrial untuk menerapkan HIP di perusahaan, agar tercipta kelangsungan berusaha dan keharmonisan hubungan kerja, sehingga kesejahteraan bersama dapat tercapai,” kata Ida Fauziyah dalam keterangan pers dilansir InfoPublik.
Menaker Ida juga menekankan pentingnya bagi organisasi serikat pekerja/buruh yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab untuk terus meningkatkan kapasitas dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) anggotanya. Hal ini penting agar pekerja tetap produktif dan mampu bersaing di era globalisasi dan transformasi digital yang semakin dinamis.
Menaker juga mendorong serikat pekerja/buruh untuk melakukan dialog secara komprehensif guna memperkuat relevansi gerakan pekerja/buruh dalam menghadapi perubahan-perubahan dalam hubungan industrial di era digital saat ini. “KSBSI harus terus memperkuat Solidaritas Organisasi untuk membangun kemitraan strategis dalam mewujudkan hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan, sehingga dapat menjadi katalisator bagi perkembangan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan pekerja/buruh,” ujar Menaker Ida.
Ida Fauziyah berharap Rakernas KSBSI dapat menghasilkan program dan kegiatan yang konkret serta konstruktif. “Program-program ini tidak hanya bermanfaat bagi profesionalisme KSBSI, tetapi juga bagi anggota KSBSI dalam memberikan perlindungan dan meningkatkan kesejahteraan mereka,” lanjutnya.
Sejalan dengan ajakan Menaker, Presiden Konfederasi KSBSI Elly Rosita Silaban menyatakan dukungannya terhadap penerapan HIP. Menurutnya, pekerja/buruh adalah pihak yang sangat berperan dalam memastikan HIP dapat diterapkan dengan baik di tempat kerja. “Dukungan ini sejalan dengan sila keempat Pancasila, dan ini bisa diwujudkan melalui dialog sosial,” ungkap Elly Rosita.
Dengan dukungan penuh dari seluruh pihak terkait, penerapan nilai-nilai Hubungan Industrial Pancasila diharapkan dapat menciptakan hubungan kerja yang lebih harmonis, berkeadilan, dan berkelanjutan, serta memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. *142