Kemenparekraf Harapkan Pasar Seni Ubud segera Beroperasi kembali Usai Kebakaran

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya.

Jakarta (Lokapalanews.com) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) prihatin atas kebakaran di Pasar Seni Ubud, Gianyar, Sabtu (17/8).

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, dalam “The Weekly Brief With Sandi Uno” yang berlangsung secara hybrid, Senin (19/8) mengatakan, Pasar Seni Ubud merupakan rumah bagi para pelaku UMKM ekonomi kreatif, sekaligus salah satu amenitas wisata dan belanja bagi wisatawan di Kabupaten Gianyar.

Sehingga, kebakaran tersebut tentunya berdampak bagi pelaku di sektor parekraf serta berkurangnya alternatif amenitas wisata bagi wisatawan yang berkunjung ke Ubud. Ia juga menyampaikan rasa prihatin atas kebakaran di Pasar Seni Ubud, Bali.

“Kami turut prihatin, dan menyesalkan atas kejadian kebakaran di Pasar Seni Ubud. Kami juga mengapresiasi atas penanganan atas petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan di lokasi tersebut,” kata Nia Niscaya.

Nia berharap pemulihan Pasar Seni Ubud dapat berjalan secara cepat dan efektif agar Pasar Seni Ubud dapat segera beroperasi kembali.

“Semoga bisa kembali beroperasi, dan kami berharap ada skema-skema yang bisa diberikan kepada para pelaku UMKM ekonomi kreatif,” kata Nia.

Nia menyampaikan secara kumulatif, total kunjungan wisman periode Januari-Juni 2024 ke Indonesia telah mencapai 6,41 juta kunjungan. Dari sisi persentase kedatangan wisman ke Bali hingga Juni kontribusinya mencapai 45 persen dari jumlah total kunjungan wisman ke Indonesia.

Sejak tahun 1920-an pun, Ubud telah menjadi destinasi wisata wisatawan dunia, yang membuat orang ingin datang dan datang lagi, bahkan sampai menetap dan tinggal di sana.

Oleh karenanya Nia berharap Pasar Seni Ubud bisa segera beroperasi kembali agar para pelaku UMKM dapat segera beraktivitas kembali, dan wisatawan dapat kembali berkunjung dan berbelanja.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar, I Wayan Gede Sedana Putra, mengungkapkan kebakaran yang terjadi di Pasar Seni Ubud merupakan sisi bagian pedagang pasar pagi.

Dari sekitar 1000 pelaku UMKM ekonomi kreatif, ada 438 pelaku UMKM ekonomi kreatif yang terdampak akibat kebakaran ini.

“Kebetulan yang kebakaran itu adalah pasar pagi dan ada 438 pedagang yang berjualan di pasar pagi. Seharusnya jam operasional itu pagi sampai jam 10, musibah kebakaran terjadi di siang hari, proses dari penyelidikan pihak berwajib masih dalam proses. Jadi itu yang bisa saya laporkan di sini. Mudah-mudahan proses ini cepat berjalan,” katanya.

Ia menyampaikan bahwa menindaklanjuti insiden ini, pemerintah setempat saat ini fokus untuk rencana relokasi pedagang.

“Fokus memikirkan relokasi dulu, karena Pasar Seni Ubud itu menghidupi sekitar 1.000 sekian pedagang. Kami fokus untuk relokasi 438 pedagang yang terdampak langsung. Ini pusat kuliner, pusat kerajinan, dan ekonomi kreatif,”

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, menyampaikan langkah yang akan dilakukan Pemda ke depan pascakebakaran di Pasar Seni Ubud, di antaranya berkoordinasi terkait renovasi Pasar Seni Ubud, agar pedagang dapat kembali berjualan, serta berkoordinasi dengan instansi terkait pemberian permodalan bagi pedagang yang terdampak.

“Kami juga mencoba untuk mengomunikasikan krisis secara transparan, tadi sudah disampaikan oleh Kepala Dinas Gianyar, penjelasan transparan terkait kejadian kebakaran, termasuk penyebab dan dampak, kedua menggunakan saluran komunikasi seperti media sosial untuk memberikan informasi yang akurat,” kata Tjok Bagus.

Dewan pembina Asita dan Bali Tourism Board dan Anggota Indonesia In Bound Tour Operator Association (IINTOA), Bagus Sudibya, Ubud menjadi salah satu destinasi wisata yang memiliki wisatawan dengan length of stay yang panjang serta spending cukup besar. Mengingat Pasar Seni Ubud merupakan salah satu amenitas wisata.

“Tamu-tamu kami kebanyakan dari Eropa, Amerika, sekarang juga ada dari Jepang dan juga China, mereka sangat tertarik menyaksikan keunikan kultur dan budaya yang masih sangat kental. Selain itu, Ubud juga merupakan pusat kegiatan health and wellness seperti yoga, meditasi, tabuh, tari, dan juga kuliner. Pengeluaran mereka pun per hari bisa menghabiskan 149 sampai 200 USD per hari,” kata Bagus.

Bagus berharap Pasar Seni Ubud yang merupakan pasar di pusat Ubud yang menawarkan pengalaman berbelanja oleh-oleh dan beragam barang kesenian ini bisa segera beroperasi.

“Kami merasa terpukul dan kehilangan atas kebakaran Pasar Seni Ubud. Pasar Seni Ubud merupakan salah satu dari sekian banyak daya tarik di Ubud. Kami dari biro perjalanan juga kerap mengantar tamu kami ke Pasar Seni Ubud untuk berbelanja bahan makanan hingga membeli produk ekonomi kreatif,” kata Bagus. *705