Menkes Budi Sebut Perundungan ke Dokter Aulia Sangat Keterlaluan

Menkes Budi Gunadi. (Foto: PMJ/Dok Humas Setkab Rahmat).

Semarang (Lokapalanews.com) – Kasus dugaan perundungan terhadap dokter Aulia Risma Lestari, seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dikecam keras oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

Disampaikan Budi Gunadi, perundungan yang menimpa Aulia tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga mencakup pelecehan psikologis, seksual, dan pemerasan yang berujung pada kematian.

“Perundungan ini sudah keterlaluan. Aulia mengalami kekerasan fisik dan mental, pelecehan seksual, serta permintaan uang,” tegas Menkes Budi Gunadi, dilansir PMJnews.com, Senin (2/9).

Hal ini makin memperburuk keadaan dengan meninggalnya ayah Aulia, Moh Fakhruri, Selasa (27/8) dini hari. Ayah dari mendiang dokter Aulia Risma Lestari, diketahui drop hingga dilarikan ke rumah sakit, setelah mengetahui sang buah anak meninggal dunia saat mengikuti PPDS anastesia di Undip.

Menurut Menkes Budi, kasus perundungan ini mencerminkan kurangnya komitmen dari para pemangku kepentingan dalam menyelesaikan masalah tersebut. Ia mengungkapkan bahwa perundungan di lingkungan kampus telah terjadi selama puluhan tahun tanpa adanya evaluasi dan perbaikan yang memadai dari pihak kampus.

Selama menjabat, Menkes Budi telah tiga kali meminta agar masalah perundungan di lingkungan kampus diatasi dengan serius agar tidak memengaruhi kesehatan mental calon dokter yang sedang menjalani pendidikan.

“Perundungan ini telah terjadi selama puluhan tahun dan tidak pernah diselesaikan dengan tuntas, karena kurangnya komitmen dari pihak terkait. Ini sudah kali ketiga saya meminta agar perundungan dihilangkan,” katanya. *101