Jakarta (Lokapalanews.com) – Serangan Israel ke wilayah Lebanon hingga Senin (30/9) berdasarkan data Kementerian Kesehatan Lebanon telah menewaskan 1.640 orang dan melukai 8.408 orang. Serangan Israel ke wilayah selatan Lebanon juga telah memaksa lebih dari 1 juta orang mengungsi.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Sukamta menyatakan keprihatinan yang mendalam atas kondisi yang dialami oleh rakyat Lebanon.
“Serangan Israel selama ini selalu menargetkan sasaran sipil, bangunan permukiman, sekolah dan fasilitas umum lainnya. Sebagaimana di Gaza, mereka telah menghancurkan lebih dari 80% bangunan, menyebab jutaan warga Gaza tidak punya lagi tempat berlindung. Saat ini Israel melakukan hal yang sama ke wilayah Lebanon. Ini tindakan yang sangat biadab dan jelas-jelas melanggar hukum internasional,” kata Sukamta, dilansir Parlementaria, Senin (30/9).
Sukamta menyesalkan, Dewan Keamanan PBB hingga detik ini gagal menjalankan mandat untuk menciptakan perdamaian. “Sebagai organ internasional yang dianggap paling kuat, DK PBB seperti macan ompong di hadapan Israel. Tentu ini tidak bisa lepas dari peran Amerika Serikat yang masih terus menyokong Israel dengan memberikan pembelaan secara politik serta menggelontorkan bantuan ekonomi dan militer,” lanjutnya.
Menghadapi meluasnya konflik dan situasi yang semakin rumit di Timur Tengah, politisi Fraksi PKS ini berpendapat ada 3 (tiga) level yang perlu bergerak secara bersamaan untuk memberikan tekanan yang lebih kuat kepada Israel. Pertama, di wilayah regional timur tengah. Negara-negara di timur tengah harus bersatu dalam memberikan dukungan kepada Palestina dan Lebanon. Sikap ini salah satunya diwujudkan dengan segera memutus hubungan diplomatik dengan Israel.
Kedua, di lingkup organisasi dan lembaga internasional, secara khusus PBB dan DK PBB perlu segera mengesahkan keanggotaan penuh Palestina. Oleh sebab itu perluasan pengakuan negara-negara dunia atas kedaulatan Palestina perlu diintensifkan.
Dan ketiga, di level masyarakat dunia terus dilakukan perluasan gerakan boikot, divestasi dan sanksi (BDS) produk, perusahaan dan lembaga terafiliasi Israel juga gerakan mengecam genosida yang dilakukan Israel, sehingga tidak ada lagi tempat bagi Israel di seluruh dunia. *101