Amlapura (Lokapalanews.com) – Melekatkan diri dalam jalan dharma adalah langkah yang dilakukan Ida Gede Sudikerta setelah mengalami proses hidup yang berliku. Pengalaman hidup dengan asam manisnya dunia politik sudah dirasakannya. Sempat terhempas, namun perlahan Ida Gde Sudikerta bangkit dan menata diri ke jalan dharma. Menurut Ida Gde, jalan spiritual memberikan ketenangan dan kedamaian.
Bertempat di Kubu Karangasem, Minggu (20/9), Ida Gde Sudikerta didapuk sebagai narasumber dalam pelatihan kepemangkuan yang digelar Pinandita Sanggaraha Nusantara yang dipimpin Pinandita Mangku Dordy.
Diikuti sebanyak 50 orang dari PSN Korwil Bali, pelatihan sebagai wujud program PSN Korwil Bali dalam melakukan pembinaan kepemangkuan.
Menurut Ida Gde, seorang pemangku harus memiliki 3 kerangka dasar yakni tatwa, susila dan acara. Ketiga hal ini adalah pokok atau ajaran dasar sebagai pemangku.
Pelatihan kali ini dapat menambah ilmu bagi pemangku sehingga di masyarakat dapat menjadi rohaniawan yang bijak tidak hanya mepuja namun juga hal lainnya . Pemangku “dituakan” atau lingsir dipandang memiliki pengetahuan agama yang baik dan bijak. Tugas seorang pemangku dalam menjalankan swadharma hendaknya juga mendapat dukungan penuh dari krama.
Pemangku sebagai tokoh spritual atau rohaniawan sangat penting dalam masyarakat Hindu Bali, dapat mengarahkan krama ke jalan dharma. Ida Gede berharap, pemangku tidak hanya lekat dengan banten dan upacara namun juga dapat menjadi pendamping bagi krama yang mengalami cobaan hidup.
Ke depan, Ida Gde berharap pelatihan seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin sehingga pemangku dapat bertambah wawasannya dan juga dapat bersimakrama dengan sesama pemangku. *par