Kirab Pataka I Gusti Ngurah Rai Tiba di Banjar Ole

PENGHORMATAN - Ketua Yayasan Kebaktian Proklamasi (YKP), I Gusti Ngurah Gede Yudana memimpin upacara penghormatan saat menyambut kirab pataka panji-panji dan surat sakti I Gusti Ngurah Rai di Banjar Ole, Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Selasa (19/11).

Tabanan (Lokapalanews.com) – Kirab pataka panji-panji dan surat sakti I Gusti Ngurah Rai tiba di Banjar Ole, Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Selasa (19/11) sebelum akhirnya menuju Taman Pujaan Bangsa (TPB) Margarana. Banjar Ole merupakan rute terakhir perjalanan napak tilas untuk mengenang perjuangan Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai dan pasukannya.

Kedatangan pataka panji-panji dan surat sakti I Gusti Ngurah Rai disambut warga, siswa dan mahasiswa kemudian diarak menuju Pura Dalem Basa Banjar Ole. Saat tiba di jaba Pura Dalem Basa, pataka panji-panji dan surat sakti I Gusti Ngurah Rai disambut dengan upacara penghormatan yang dipimpin Ketua Yayasan Kebaktian Proklamasi (YKP), I Gusti Ngurah Gede Yudana.

Pataka panji-panji dan surat sakti I Gusti Ngurah Rai selanjutnya diarak ke jeroan pura untuk disemayamkan, dan keesokan harinya, Rabu (20/11) diarak ke Taman Pujaan Bangsa (TPB) Margarana.

Pura Dalem Basa kerap dijadikan tempat bersemedi oleh I Gusti Ngurah Rai bersama pasukan Ciung Wanara 78 tahun silam, tepatnya 19 November 1946. Usai persembahyangan bersama, dilanjutkan dengan tabur bunga dan upacara serta penyampaian sejarah singkat perjalanan perjuangan kemerdekaan I Gusti Ngurah Rai di Banjar Ole oleh Ketua DPD LVRI Provinsi Bali dan dilanjutkan dengan penyerahan bantuan sembako oleh Ketua Yayasan Kebaktian Proklamasi untuk pemangku serta masyarakat di Banjar Ole dan Klaci.

Ketua YKP, I Gusti Ngurah Gede Yudana mengatakan, upacara dan kegiatan persembahyangan bersama di Pura Dalem Basa ini untuk mengenang, di mana 78 tahun lalu, di pura ini terjadi peristiwa heroik di mana I Gusti Ngurah Rai dan pasukannya berhasil merebut senjata di tangsi Tabanan. I Gusti Ngurah Rai dan pasukannya mengenyam kehidupan terakhir di Banjar Ole, karena besoknya terjadi pertempuran besar dan beliau gugur.

“Sebagai keturunan I Gusti Ngurah Rai, sulit melupakan jasa-jasa warga di Banjar Ole, apalagi warga di desa ini betul-betul menjaga I Gusti Ngurah Rai dan pasukannya, sekalipun disiksa dan dibantai oleh Belanda karena tak mau menyampaikan keberadaan I Gusti Ngurah Rai dan pasukannya.

“Selaku pengurus YKP, kami menyampaikan terimakasih kepada masyarakat Ole, yang selalu bersemangat dalam menjaga para pejuang. Bantuan sembako ini tak ada artinya, jika dibandingkan dengan semangat masyarakat dalam menjaga para pejuang dulu,” kata putra sulung Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai ini.

Dalam acara tersebut, tampak hadir Ketua DPD LVRI Bali, I Gusti Bagus Saputera, Keluarga Besar Yayasan Kebaktian Proklamasi, Ketua Stispol Wira Bhakti, Dr. I Wayan Sugiartana, S.T., M.M., dan jajarannya, SMKS Wira Bhakti serta undangan lainnya. *yas