Jakarta (Lokapalanews.com) – Kementerian Perindustrian menggandeng para pelaku usaha untuk turut berpartisipasi dalam Bazar Ramadan yang bertujuan untuk menyediakan kebutuhan Lebaran bagi para pegawai dan masyarakat sekitar. Bazar ini juga merupakan ajang promosi produk-produk industri dalam negeri, khususnya produk industri agro yang secara umum berkinerja baik.
“Berbagai upaya strategis terus diupayakan, antara lain dengan penjaminan pasokan bahan baku industri melalui neraca komoditas. Hal ini merupakan tekad pemerintah sebagaimana perintah Bapak Presiden untuk menjamin dan menjaga ketersediaan bahan pangan pokok selama hari besar keagamaan nasional,” kata Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza pada pembukaan Bazar Ramadan di Jakarta, Selasa (18/3).
Untuk membantu masyarakat mendapatkan barang kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau dalam menyambut Lebaran, Kemenperin rutin setiap tahunnya menggelar Bazar Ramadan. Kegiatan ini juga bisa dimanfaatkan para pengusaha untuk berpromosi terhadap produk-produk unggulannya. “Bazar Ramadan ini merupakan bentuk kepedulian dan wujud partisipasi Kemenperin bersama pelaku industri,” ujar Wamen Riza.
Tahun lalu, total transaksi Bazar Ramadan yang diikuti sebanyak 80 perusahaan, termasuk sektor industri kecil dan menengah (IKM), mencapai Rp1 miliar. Pada bazar tahun ini, peserta yang terlibat meningkat mencapai 93 perusahaan dan diharapkan terjadi juga peningkatan total nilai transaksi. Bazar Ramadan dilaksanakan di Plasa Pameran Industri, Gedung Kemenperin selama empat hari, tanggal 18-21 Maret 2025.
Produk-produk yang tersedia di dalam bazar antara lain minyak goreng, gula, biskuit, roti, produk kopi, susu, yoghurt, cokelat, es krim, minuman sari buah (juice), saos, mi instan, produk olahan daging berupa sosis, bakso, kornet, frozen food, makanan siap saji, kertas, tisu, minyak atsiri, pet food, porcelain, batik, kerajinan kulit, buku, dan fesyen muslim. “Produk makanan dan minuman permintaannya cukup tinggi menjelang Lebaran,” ungkap Wamen Riza.
Salah satu produk yang juga cukup tinggi permintaannya pada bulan Ramadan dan menjelang Lebaran adalah minyak goreng. Kemenperin telah mendorong produsen untuk memasok minyak goreng dua kali lipat dari pasokan pada bulan-bulan biasa untuk menjaga ketersediaan dan harga komoditas tersebut. Pada gelaran Bazar Ramadan ini juga dijual minyak goreng dengan harga terjangkau sebanyak 4.000 liter produksi Sinarmas Group.
“Pada prinsipnya industri siap memasok dan pemerintah selalu mendorong upaya peningkatan kinerja industri. Terkait pelanggaran-pelanggaran penyalahgunaan takaran Minyakita, sudah ditangani dan diharapkan ke depannya tidak akan terjadi lagi. Kasus ini sangat merugikan masyarakat dan juga mencederai upaya pemerintah dalam menyediakan dan menjaga harga minyak goreng,” kata Wamen Riza.
“Kasus yang kemarin terjadi tentunya merugikan nama baik pelaku usaha industri minyak goreng dan industri pengemas Minyakita yang selama ini taat menjalankan aturan,” imbuh Direktur Jenderal Industri Agro Putu Juli Ardika.
Selain mengadakan bazar, Kemenperin juga menyalurkan wakaf 2.000 Al-Quran oleh APP Group yang nantinya akan dibagikan kepada masyarakat.
Di kesempatan yang sama, Wamenperin mengemukakan, industri makanan dan minuman merupakan sektor strategis yang sangat penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Terbukti dari kontribusi sektor industri mamin pada tahun 2024 sebesar 40,31 persen terhadap PDB industri non-migas, dan 6,92% terhadap PDB nasional.
Selama tahun 2024, industri makanan dan minuman membukukan nilai ekspor sebesar USD41,45 miliar dengan neraca dagang positif sebesar USD24,37 miliar. Investasi sektor industri makanan dan minuman masih diminati investor dengan perkembangan realisasi investasi sebesar Rp110,57 triliun. *R103