Jakarta (Lokapalanews.com) – Pemerintah diminta hati-hati dalam menanggapi kebijakan ekonomi Amerika Serikat yang semakin dilindungi oleh Donald Trump. Langkah nekat Trump dinilai bisa menggemparkan berbagai sektor perekonomian Indonesia, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Hendry Munief, menegaskan bahwa kebijakan ekonomi AS yang bersifat resiprokal tidak hanya menargetkan negara-negara besar seperti Tiongkok, tetapi juga berdampak global, termasuk Indonesia. “Pemerintah tak boleh lengah. UMKM harus jadi prioritas untuk dilindungi,” ujarnya, Sabtu (5/4).
Menurutnya, meski Tiongkok menjadi target utama tekanan ekonomi AS, Indonesia akan ikut terdampak karena kedua negara tersebut merupakan mitra dagang utama. Penurunan ekspor akibat kebijakan ini akan menggerus ketahanan perekonomian nasional.
“AS dan Tiongkok adalah dua pasar penting bagi kita. Jika keduanya memperketat perdagangan, otomatis ekspor kita melambat. Ini mengancam kelangsungan sektor riil, terutama UMKM,” ujarnya.
Ia menyarankan pemerintah segera memperkuat pasar domestik sebagai solusi jangka pendek. Selain itu, menjajaki kemitraan dagang baru di luar AS dan Tiongkok harus menjadi prioritas untuk menjaga kesinambungan ekonomi.
Munief juga mendorong kebijakan perlindungan UMKM dengan memberikan insentif fiskal, seperti subsidi, pinjaman lunak, dan keringanan pajak. Menurutnya, langkah ini penting untuk memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat bawah.
“Pemerintah bisa mengatur ulang tarif impor, menetapkan kuota, hingga melarang produk tertentu yang mengganggu UMKM. Ini bentuk nyata perlindungan nasional,” tegas Ketua Forum Pengusaha Tanah Melayu (P2TM) itu.
Ia menekankan bahwa kebijakan proteksi bukan hanya solusi darurat, tapi bisa menjadi momentum strategi untuk meningkatkan daya saing produk UMKM di pasar global. “UMKM sudah terbukti jadi benteng ekonomi. Mereka wajib diselamatkan!” katanya. *R101
