Hukum  

Dokter Anestesi Cabul di Bandung: Keji! DPR Desak Perketat Seleksi Profesi Medis

Anggota Komisi XI DPR RI Arzeti Bilbina.

Denpasar (Lokapalanews.com) – Kasus dugaan kekerasan seksual yang melibatkan seorang dokter spesialis anestesi di sebuah rumah sakit terkemuka di Jawa Barat telah menggemparkan publik dan menuai kecaman keras dari berbagai pihak.

Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina, menyampaikan keprihatinannya yang mendalam terkait insiden tersebut saat melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Bali, Senin (14/4).

Arzeti menilai bahwa tindakan yang diduga dilakukan oleh oknum dokter tersebut sangat keji dan mencoreng kepercayaan masyarakat terhadap institusi pelayanan kesehatan.

Ia menekankan bahwa dalam kondisi sakit, pasien dan keluarga sangat mengandalkan dokter untuk memberikan perawatan dan pengobatan terbaik.

Menurutnya, kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat seharusnya tidak disalahgunakan oleh tenaga medis, apalagi dalam situasi genting yang membutuhkan penanganan profesional.

Politisi dari Fraksi PKB ini menyayangkan penyebutan istilah “oknum” secara sembarangan, mengingat setiap tenaga medis telah melalui proses pendidikan dan seleksi yang ketat.

Arzeti menyoroti posisi dokter spesialis anestesi yang memiliki keahlian khusus dan akses terhadap obat-obatan penting serta ruang anestesi.

Oleh karena itu, ia mendesak pihak rumah sakit untuk memperketat pengawasan terhadap seluruh aktivitas tenaga medis guna mencegah terulangnya kejadian serupa.

Menurutnya, rumah sakit besar seharusnya memiliki sistem pengawasan yang komprehensif dan bertanggung jawab atas perilaku setiap staf medis di lingkungan kerjanya.

Arzeti menegaskan bahwa kasus ini sangat meresahkan masyarakat, terutama bagi keluarga pasien yang berharap kesembuhan dari dokter, bukan malah mendapatkan trauma psikologis.

Ia menyerukan kepada pemerintah untuk segera memperkuat regulasi di sektor kesehatan, termasuk pengawasan terhadap rumah sakit dan sistem pendidikan kedokteran.

Lebih lanjut, Arzeti mendesak agar proses seleksi dan pengawasan terhadap dokter spesialis diperketat, termasuk pelaksanaan tes kejiwaan dan etika profesi yang lebih komprehensif sebelum mereka diberikan tanggung jawab besar.

“Kita berharap ada efek jera. Tes-tes dan proses seleksi harus diperketat lagi sebelum mereka menjalani profesi spesialis yang sangat sensitif ini,” pungkas Arzeti. *R105

Lokapalanews.com adalah salah satu media online di Indonesia hadir dengan sajian informasi yang aktual, informatif, inspiratif, dan mencerahkan di tengah derasnya aliran informasi yang tak jelas kebenarannya.