Ekbis  

Gebrakan Ekonomi, Indonesia-Rusia Perkuat Kemitraan Bisnis Strategis

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto.

Jakarta (Lokapalanews.com) – Langkah proaktif dalam memperkokoh fondasi ekonomi nasional memerlukan jalinan kolaborasi internasional yang semakin erat dengan berbagai mitra strategis di kancah global, dan pemanfaatan forum-forum bilateral yang konstruktif menjadi esensi dalam mewujudkan tujuan tersebut.

Sebagai manifestasi nyata dari komitmen kerja sama yang kuat, Forum Bisnis Indonesia-Rusia sukses digelar, menjadi wadah pertemuan bagi lebih dari 30 perusahaan terkemuka asal Rusia, yang meliputi spektrum industri yang luas, mulai dari inovasi solusi digital hingga produk pangan berkualitas, peralatan khusus berteknologi tinggi, dan beragam sektor industri vital lainnya.

Forum prestisius ini diinisiasi dan diselenggarakan oleh Yayasan Roscongress, sebuah entitas terkemuka di bawah naungan Roscongress International, bekerja sama secara sinergis dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, sebagai representasi kekuatan dunia usaha nasional.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, dalam sesi pleno Forum Bisnis Rusia-Indonesia yang bertajuk “Strategi Kemitraan Rusia-Indonesia”, menegaskan bahwa sinergi antara Kadin Indonesia dan Roscongress Foundation memegang peranan krusial dalam menghadirkan solusi konkret yang secara akurat menjawab kebutuhan para pelaku bisnis di kedua negara.

Lebih lanjut, Deputi Pertama Perdana Menteri Federasi Rusia, Denis Manturov, menyampaikan harapan yang besar untuk memperluas kerja sama dengan Indonesia dalam berbagai bidang strategis yang memiliki potensi besar, seperti sektor pertanian yang vital dan sektor energi yang krusial bagi pembangunan.

Guna menopang keberlanjutan dan peningkatan intensitas kerja sama ekonomi bilateral, DPM Manturov menekankan pentingnya realisasi perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU), dengan target penyelesaian dan penandatanganan pada tahun yang sama.

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) diidentifikasi sebagai instrumen strategis yang memiliki peran sentral dalam menarik investasi asing langsung serta mengakselerasi penguatan struktur ekonomi nasional secara komprehensif.

Menko Airlangga menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia saat ini secara aktif mengelola 25 KEK yang tersebar secara geografis dari ujung barat Aceh hingga timur Papua, mencakup 13 KEK yang berfokus pada industri manufaktur, 8 KEK yang mengedepankan potensi pariwisata, 3 KEK yang menjadi pusat pengembangan ekonomi digital, dan 1 KEK yang bergerak di bidang aero teknik.

Melalui implementasi berbagai fasilitas dan insentif khusus yang dirancang secara atraktif, KEK diharapkan mampu menjadi daya tarik utama bagi para investor, sekaligus bertransformasi menjadi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru yang dinamis di berbagai penjuru wilayah Indonesia.

Salah satu pilar utama strategi Pemerintah dalam memacu pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan adalah melalui kebijakan hilirisasi industri, terutama pada sektor-sektor unggulan yang memiliki daya saing tinggi, seperti nikel, tembaga, bauksit, kelapa sawit, dan petrokimia. Kebijakan strategis ini diharapkan dapat menciptakan nilai tambah domestik yang signifikan, meningkatkan daya saing produk nasional di pasar global, serta mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.

Sejalan dengan penguatan sektor riil, Pemerintah Indonesia juga menempatkan transformasi digital sebagai motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi di masa depan. Menko Airlangga memaparkan proyeksi optimis bahwa ekonomi digital Indonesia berpotensi untuk tumbuh pesat hingga mencapai hampir USD1 triliun pada tahun 2030. Dengan adanya kerangka regulasi yang progresif dalam Digital Economy Framework Agreement (DEFA), kontribusi ekonomi digital ASEAN secara keseluruhan diperkirakan dapat meningkat dua kali lipat, mencapai hingga USD2 triliun.

Lebih lanjut, Menko Airlangga menyoroti peluang kerja sama yang menjanjikan antara Indonesia dan Rusia, termasuk potensi investasi yang signifikan di sektor teknologi siber yang berkembang pesat, industri pariwisata yang memiliki daya tarik global, sektor kesehatan yang krusial, serta bidang pendidikan, khususnya melalui program pertukaran pelajar yang memungkinkan lebih banyak mahasiswa Indonesia untuk menimba ilmu di berbagai institusi pendidikan tinggi di Rusia.

“Saya sangat berharap bahwa pertemuan yang produktif ini akan menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam dan kesepakatan business-to-business yang konkret, memperluas peluang akses pasar bagi kedua negara, serta membuka prospek investasi baru yang menjanjikan antara Indonesia dan Rusia. Pertemuan ini juga diharapkan akan menghasilkan kesepakatan awal yang memanfaatkan kekuatan komparatif kedua negara, membuka jalan bagi investasi nyata di sektor energi terbarukan yang berkelanjutan, pengembangan teknologi inovatif, dan penguatan sektor manufaktur,” pungkas Menko Airlangga dengan penuh optimisme. *R104

Lokapalanews.com adalah salah satu media online di Indonesia hadir dengan sajian informasi yang aktual, informatif, inspiratif, dan mencerahkan di tengah derasnya aliran informasi yang tak jelas kebenarannya.