Ragam  

POGI Geram! Dokter Kandungan Diduga Lecehkan Pasien

Pengurus Pusat POGI

Jakarta (Lokapalanews.com) – Pengurus Pusat Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) menyampaikan rasa keprihatinan yang mendalam terkait dengan kabar dugaan pelanggaran etika dan tindakan pelecehan seksual yang melibatkan seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi berinisial MSF. Kabar ini santer beredar dan menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial.

POGI menyadari sepenuhnya bahwa insiden yang mencoreng nama baik seorang anggota ini tidak hanya berdampak pada individu yang bersangkutan. Lebih jauh, kasus ini berpotensi meruntuhkan kepercayaan masyarakat luas terhadap profesi dokter secara keseluruhan. Marwah organisasi POGI, yang selama ini dijaga dengan penuh integritas dan dedikasi, juga terancam tercoreng akibat ulah oknum tersebut.

Menyikapi situasi yang sangat memprihatinkan ini, POGI dengan tegas mengeluarkan pernyataan resmi yang menunjukkan sikap dan komitmen organisasi terhadap nilai-nilai etika profesi yang luhur. Perlindungan terhadap pasien, terutama kaum perempuan yang menjadi fokus utama pelayanan obstetri dan ginekologi, menjadi prioritas utama dalam setiap praktik pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh seluruh anggota POGI.

Ketua Umum POGI, Prof. Dr. dr. Yudi M. Hidayat, Sp.OG., Subsp. Onk, DMAS, M.Kes., dalam pernyataan resminya menegaskan bahwa POGI tidak akan memberikan toleransi sedikit pun terhadap segala bentuk pelanggaran yang merendahkan martabat pasien. Beliau juga menyatakan bahwa POGI akan menindaklanjuti kasus dugaan pelanggaran ini dengan kesungguhan hati dan mendukung sepenuhnya proses hukum yang berlaku untuk menindak pelaku sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Surat pernyataan sikap resmi POGI dengan nomor 055/Int-Ketum/IV/25 ini ditandatangani langsung oleh Ketua Umum POGI, Prof. Dr. dr. Yudi M. Hidayat, Sp.OG., Subsp. Onk, DMAS, M.Kes., dan Sekretaris Jenderal POGI, Dr. dr. Surahman Hakim, Sp.OG., Subsp. Urogin Re., MPH. Surat ini menjadi representasi komitmen organisasi untuk menjaga etika dan melindungi pasien.

Dalam pernyataan sikapnya, POGI menggarisbawahi beberapa poin penting yang menjadi landasan organisasi dalam menjalankan praktik pelayanan kesehatan, terutama yang berkaitan dengan pasien perempuan. POGI menegaskan bahwa keselamatan pasien adalah prioritas yang tidak dapat ditawar. Setiap anggota POGI wajib mengutamakan keselamatan pasien dalam setiap tindakan medis, termasuk melindungi mereka dari segala bentuk kekerasan, termasuk pelecehan seksual.

POGI juga menekankan pentingnya menjunjung tinggi prinsip profesional dan etika dalam setiap tindakan. Seluruh anggota POGI wajib mematuhi Kode Etik Kedokteran Indonesia dan pedoman etik yang ditetapkan oleh POGI. Integritas, menjaga martabat pasien, dan memberikan pelayanan berkualitas tanpa diskriminasi adalah komitmen yang harus dipegang teguh oleh setiap dokter spesialis obstetri dan ginekologi.

Sikap dan perilaku dokter terhadap pasien perempuan harus dilandasi oleh rasa hormat dan empati yang mendalam. POGI meyakini bahwa pendekatan humanistik dalam setiap interaksi dengan pasien adalah esensial untuk menciptakan rasa aman, dihargai, dan diperlakukan dengan baik. Lingkungan praktik yang aman dan nyaman bagi pasien juga menjadi perhatian utama POGI. Privasi dan kerahasiaan pasien harus dijaga dengan ketat di setiap ruang pelayanan, dan pendampingan oleh tenaga kesehatan yang sesuai akan selalu diupayakan.

POGI memberikan peringatan keras bahwa setiap laporan terkait pelecehan seksual akan ditindaklanjuti dengan serius dan tegas sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam pedoman etik organisasi. POGI tidak akan menoleransi pelanggaran etika profesi dan akan memberikan sanksi yang setimpal kepada para pelaku. Selain itu, POGI juga mendukung penuh proses hukum yang berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia.

Sebagai organisasi profesi yang memiliki tanggung jawab dalam memajukan pendidikan kedokteran, POGI berkomitmen untuk terus memberikan edukasi kepada seluruh anggotanya mengenai pentingnya menjaga etika dan menghormati hak asasi perempuan dalam konteks pelayanan kesehatan. POGI percaya bahwa dengan pemahaman yang mendalam mengenai hal ini, setiap anggota dapat berkontribusi secara aktif dalam mencegah dan melawan segala bentuk pelecehan seksual.

POGI juga menegaskan komitmennya untuk selalu menghargai harkat dan martabat setiap perempuan dalam menjalankan tugasnya. Organisasi ini akan terus berjuang untuk hak-hak pasien perempuan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman dan berkualitas, sejalan dengan visi dan misi POGI sebagai advokat kesehatan reproduksi.

Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) atau Indonesian Society of Obstetricians and Gynecologists (ISOG) adalah satu-satunya organisasi profesi yang secara resmi menaungi para dokter spesialis obstetri dan ginekologi di seluruh Indonesia. Organisasi ini didirikan di Jakarta pada tanggal 5 Juli 1954 dan keberadaannya disahkan melalui Akta Notaris No. 28 tanggal 15 Juni 2001. Sejak awal berdirinya, POGI terus memperkuat perannya dalam upaya meningkatkan kesehatan reproduksi perempuan di Indonesia melalui pengembangan ilmu pengetahuan, peningkatan kualitas pelayanan, dan advokasi kebijakan publik yang berpihak pada kesehatan perempuan.

Saat ini, POGI dipimpin oleh Prof. Dr. dr. Yudi M. Hidayat, Sp.OG., Subsp. Onk, DMAS, M.Kes., yang menjabat sebagai Ketua Umum untuk periode 2022–2025. Di bawah kepemimpinannya, POGI memiliki visi yang kuat untuk menjadi pelopor dalam memperjuangkan hak-hak kesehatan reproduksi demi mencapai taraf kesehatan yang optimal bagi seluruh perempuan di Indonesia.

Dengan jumlah anggota mencapai lebih dari 5.000 dokter spesialis yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia, POGI telah menjadi garda terdepan dalam mengupayakan pelayanan kesehatan perempuan yang bermutu tinggi, menjunjung tinggi etika profesi, dan berlandaskan pada standar profesi yang berlaku. Organisasi ini secara aktif membina profesionalisme anggotanya dengan berpegang pada nilai-nilai luhur budaya bangsa, terus mengembangkan pendidikan dan penelitian di bidang obstetri dan ginekologi, serta memperkuat kemitraan dengan berbagai pihak lintas sektor untuk mencapai tujuan bersama.

Komitmen POGI terhadap pembangunan nasional tercermin dalam kontribusinya yang signifikan dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), terutama dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. Melalui penguatan sumber daya manusia di bidang kesehatan reproduksi dan kolaborasi yang erat dengan pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi nasional maupun internasional, POGI terus memainkan peran penting dalam membangun sistem kesehatan yang tangguh dan inklusif bagi seluruh masyarakat.

POGI memiliki keyakinan yang mendalam bahwa perempuan yang sehat akan melahirkan generasi penerus bangsa yang berkualitas. Dengan semangat pengabdian yang tulus kepada bangsa dan negara, seluruh anggota POGI bertekad untuk terus melanjutkan cita-cita perjuangan dalam mewujudkan kehidupan rakyat Indonesia yang sehat, adil, dan makmur dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. *R104

Lokapalanews.com hadir sebagai salah satu media daring terpercaya di Indonesia dengan informasi tajam, terpercaya, mencerahkan!