Jakarta (Lokapalanews.com) – Binus University menggebrak dunia arsitektur Indonesia dengan meluncurkan Program Pendidikan Profesi Arsitek (PPAr) yang inovatif. Langkah strategis ini diumumkan dalam acara bertajuk “PPAr dan Masa Depan Arsitek Indonesia” di Kampus Anggrek, Jakarta Barat, Rabu (23/4). Inisiatif ini menjadi jawaban atas kebutuhan mendesak akan arsitek bersertifikasi di tengah pesatnya pembangunan nasional.
Latar belakang peluncuran PPAr ini tak lepas dari tantangan ketersediaan arsitek profesional di Indonesia. Proyek-proyek pembangunan masif, termasuk Ibu Kota Negara (IKN), memerlukan tenaga ahli yang kompeten dan memiliki lisensi resmi. Data hingga Maret 2025 menunjukkan baru 5.910 arsitek yang mengantongi Surat Tanda Registrasi Arsitek (STRA). Jumlah ini dinilai jauh dari ideal untuk melayani populasi lebih dari 280 juta jiwa.
Dekan Fakultas Teknik Binus University, Dr. Ir. Nina Nurdiani, S.T., M.T., menegaskan bahwa PPAr bukan sekadar menambah jumlah lulusan arsitektur. Lebih dari itu, program ini dirancang untuk menghasilkan arsitek dengan kompetensi profesional berstandar global. “PPAr adalah langkah krusial agar lulusan arsitektur kita memenuhi standar internasional dan memiliki otoritas penuh sebagai arsitek profesional,” ujarnya.
Nina menjelaskan, standar International Union of Architects (UIA) menetapkan minimal lima tahun pendidikan bagi seorang arsitek sebelum terjun ke dunia profesional. Sementara itu, program sarjana di Indonesia umumnya berdurasi empat tahun. PPAr hadir sebagai jembatan untuk menutupi kesenjangan ini, menawarkan satu tahun pendidikan aplikatif dan profesional sesuai amanat Undang-Undang No. 6 Tahun 2017 tentang Arsitek.
Program PPAr Binus akan berlangsung selama dua semester, dengan fokus pada mata kuliah inti seperti Studio Perancangan Arsitektur dan Kode Etik Profesi Arsitek. Kurikulumnya dirancang secara komprehensif, menggabungkan standar akademik yang tinggi dengan penekanan pada kesiapan praktik dan etika kerja yang kuat bagi calon arsitek.
Keunggulan utama PPAr Binus terletak pada dua pendekatan inovatif yang diusungnya. Pertama, pendekatan kewirausahaan yang membekali lulusan tidak hanya untuk bekerja di biro arsitek, tetapi juga untuk membangun praktik arsitektur mandiri yang kompetitif. Kedua, pendekatan climate responsive design, yang mengajarkan metode perancangan arsitektur yang adaptif terhadap iklim lokal, menghasilkan bangunan yang efisien dan berkelanjutan.
“Kami bercita-cita melahirkan arsitek yang tidak hanya membangun fisik bangunan, tetapi juga turut membangun masa depan yang lebih baik,” tandas Nina. “Mahasiswa didorong untuk berpikir holistik, bagaimana desain dapat menjadi solusi bagi isu-isu krusial seperti lingkungan, sosial, dan tata kota.”
Aspek keberlanjutan menjadi fondasi penting dalam pengembangan kurikulum PPAr. Mengingat kondisi geografis dan iklim tropis Indonesia yang rentan terhadap bencana, arsitek masa depan dituntut memiliki pemahaman mendalam tentang dampak lingkungan dari setiap keputusan desain yang diambil.
Peluncuran PPAr Binus ini disambut hangat oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan asosiasi arsitek dan praktisi di industri ini. Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) periode 2024-2027, Ar. Gregorius Budi Yulianto, IAI, AA, dan Ketua Asosiasi Pendidikan Arsitektur Indonesia, Yulianto Purwono Prihatmaji, S.T., M.T., IPM., IAI., turut hadir dan memberikan apresiasi positif terhadap inisiatif Binus ini.
Dengan diluncurkannya PPAr, Binus University sekali lagi menunjukkan komitmennya untuk fostering and empowering the society melalui pendidikan yang adaptif dan relevan dengan kebutuhan industri. Program ini diharapkan dapat melahirkan generasi arsitek Indonesia yang kompeten, profesional, dan mampu menjawab tantangan pembangunan di masa depan.
Acara peluncuran PPAr Binus juga dihadiri oleh jajaran pimpinan Binus University, termasuk Vice Rector Academic Development, Prof. Dr. Engkos Achmad Kuncoro, S.E., M.M., dan Direktur Binus Graduate Program, Prof. Dr. Sani Muhamad Isa, S.Si., M.Kom. Kehadiran para tokoh penting ini semakin menegaskan keseriusan Binus dalam mengembangkan pendidikan arsitektur di Indonesia.
Melalui PPAr, Binus University membuka lebar pintu bagi calon arsitek untuk meraih kualifikasi profesional yang diakui secara nasional dan internasional. Program ini menjadi investasi penting dalam mencetak sumber daya manusia unggul yang akan berkontribusi signifikan dalam pembangunan Indonesia yang berkelanjutan dan berdaya saing global. *R107