Jakarta (Lokapalanews.com) – Kasus penemuan mayat dalam karung yang menggemparkan publik akhirnya mencapai titik terang. Polisi mengungkap bahwa motif ekonomi menjadi pemicu utama pembunuhan tersebut.
Korban diketahui bernama Al-Bashar (32). Ia ditemukan tewas dalam karung, dan tersangkanya adalah Nana alias Ragil (23).
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Wira Satya Triputra, menjelaskan bahwa pelaku awalnya merasa kesal kepada korban karena sikap acuh tak acuh saat diajak berbicara.
“Tersangka membantu korban dalam pekerjaan dan mengajaknya berbincang. Namun korban berpura-pura dingin dan tidak menghargai percakapan tersebut,” ujar Wira, Jumat (25/4).
Rasa kesal itu semakin memuncak karena pelaku menganggap korban sombong dan tidak puas. Ditambah lagi, pelaku sedang menghadapi tekanan ekonomi.
“Korban dinilai songong dalam berbicara, merasa lebih pintar, dan seolah-olah menggurui. Ini memperparah emosi pelaku yang tengah terdesak kebutuhan finansial,” tambah Wira.
Motif ekonomi menjadi faktor krusial dalam keputusan nekat Ragil menghabisi nyawa Al-Bashar. Ragil ingin menguasai motor milik korban yang terparkir di halaman.
Polisi juga menemukan bahwa motor korban telah lepas tangan. Hal ini semakin menguatkan dugaan bahwa pembunuhan dilakukan dengan niat menguasai harta korban.
“Pengakuan tersangka mengarah pada perencanaan yang dipicu emosi dan dilandasi dorongan ekonomi,” ungkap Wira.
Setelah menghabisi nyawa korban, Ragil memasukkan jasadnya ke dalam karung untuk menghilangkan jejak dan memudahkan pembuangan.
Polisi kini menahan Ragil dan mendalami apakah ada pihak lain yang terlibat dalam aksi keji tersebut.
Kasus ini menjadi peringatan bahwa tekanan ekonomi dan konflik emosional dapat memicu tindakan kriminal jika tidak dikendalikan dengan bijak. *R104
