Iklan Berganti

PDAM Badung Bikin Geram, Air Mati Mendadak di Banjar Sekarmukti tanpa Koordinasi

Badung – Pelayanan Perumda Air Minum Tirta Mangutama Kabupaten Badung (PDAM Badung) di Banjar Sekarmukti, Desa Pangsan, Kecamatan Petang, Badung kembali menyulut kemarahan warga. Pasokan air mendadak terhenti tanpa pemberitahuan yang layak. Ketiadaan koordinasi jelas dari PDAM Badung ke tingkat banjar dinilai memperparah situasi, membuat masyarakat tak siap menghadapi krisis air bersih dengan tiba-tiba.

Kekesalan warga kian memuncak. Mereka terancam denda jika terlambat membayar tagihan. Namun, ironisnya, PDAM Badung seolah “kebal” sanksi atas kelalaian dalam memberikan informasi. “Bayar telat kena denda, tapi air mati mendadak kami yang rugi,” keluh seorang warga,

Ia mengungkapkan ketidakadilan yang dirasakan. Bahkan, ia membandingkan dengan pemadaman listrik yang sering terjadi tanpa konsekuensi berarti. “Listrik byarpet tak ada denda untuk PLN, kenapa PDAM bisa seenaknya?” imbuhnya.

Pengumuman yang baru tiba via pesan WhatsApp di hari air mati mengejutkan banyak pihak. “PDAM lambat mengumumkan, tahu-tahu air sudah mati,” jelas warga lain.

“Kalau dari kemarin diumumkan, setidaknya kami bisa menampung air,” tambahnya, menyoroti kurangnya antisipasi. Masyarakat sangat menyayangkan minimnya koordinasi dari PDAM ke masing-masing banjar.

“Sepertinya tak ada koordinasi dengan banjar, kami jadi korban dadakan,” sesalnya. Kondisi ini memaksa warga Banjar Sekarmukti pontang-panting mencari solusi air bersih. “Informasi baru masuk ke WA saya dari petugas PDAM, itupun setelah air mati,” terang seorang warga.

Insiden ini mendesak evaluasi serius terhadap standar pelayanan PDAM. Transparansi informasi dan koordinasi yang efektif dengan masyarakat menjadi tuntutan mutlak. Warga Banjar Sekarmukti berharap kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang, demi kenyamanan bersama. *101

error: Content is protected !!