Paris – Komitmen Indonesia untuk berperan lebih besar di kancah global semakin nyata. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, secara resmi menyerahkan dokumen Initial Memorandum (IM) aksesi Indonesia ke OECD, menegaskan keseriusan Indonesia bergabung dalam klub negara-negara maju. Langkah ini sekaligus menggarisbawahi posisi Indonesia sebagai wakil penting dari Global South.
Penyerahan IM kepada Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann pada 3 Juni 2025 di Paris, menjadi penanda krusial. Menko Airlangga menegaskan, ini adalah tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat peran strategis Indonesia di forum internasional, sejalan dengan politik luar negeri bebas aktif Indonesia.
“Momen ini tentu menjadi penting karena Indonesia menjadi negara Asia Tenggara pertama yang memasukkan aksesi dan juga menyelesaikan Initial Memorandum,” imbuh Menko Airlangga, menandakan pencapaian bersejarah bagi Indonesia dalam proses keanggotaan penuh OECD.
Dokumen IM yang diserahkan mencakup 25 kebijakan prioritas dalam 32 topik, hasil self-assessment yang mendalam oleh Tim Nasional Aksesi OECD. Proses ini menunjukkan kesiapan Indonesia dalam menyelaraskan kebijakan nasional dengan instrumen OECD, memastikan tata kelola global yang inklusif dan berbasis aturan.
Selain fokus pada OECD, Indonesia juga mendukung reformasi World Trade Organization (WTO). Melalui forum Informal Gathering of WTO Trade Minister, Indonesia kembali menekankan pentingnya penguatan WTO sebagai penjaga sistem perdagangan global yang adaptif terhadap dinamika global terkini.
Pemerintah optimistis aksesi OECD akan berjalan konstruktif, membuka peluang penguatan UMKM, pendidikan, kesehatan, dan pemberantasan korupsi lintas batas. Partisipasi aktif ini diharapkan memperkuat posisi Indonesia sebagai representasi Global South dalam merumuskan kebijakan global yang lebih berkeadilan. *R104