Jakarta – Program Zero Over Dimension dan Overload (ODOL) 2025 yang digagas Korlantas Polri mendapat dukungan penuh dari para pakar Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI). Sinergi ini menjadi angin segar dalam upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas yang kerap disebabkan kendaraan kelebihan muatan.
Ketua MTI, Tory Damantoro, mengapresiasi ketegasan Korlantas Polri dalam menangani masalah ODOL. Menurutnya, kendaraan dengan kelebihan muatan telah menjadi faktor dominan penyebab kecelakaan, sehingga penanganan serius dan kolaboratif lintas instansi sangat dibutuhkan.
“Kami dari MTI, termasuk seluruh cabang di 22 provinsi, mendukung penuh upaya Korlantas untuk membenahi permasalahan kecelakaan yang disebabkan oleh truk bermuatan lebih,” tegas Tory, menandakan komitmen kuat dari komunitas transportasi.
Kakorlantas Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho, menekankan pentingnya kolaborasi dengan seluruh pihak, termasuk ahli transportasi, untuk mendukung langkah strategis yang telah disepakati berbagai kementerian. Penegakan hukum akan diawali dengan sosialisasi, edukasi, peringatan, hingga normalisasi.
Agus menegaskan, langkah ini bukan sekadar penegakan hukum, melainkan bentuk nyata kehadiran negara untuk menyelamatkan pengguna jalan dan menjaga keselamatan berkendara. Ini adalah upaya krusial dalam menekan angka kecelakaan yang diakibatkan oleh kendaraan ODOL.
Tak hanya keselamatan, Irjen Pol Agus juga menyatakan bahwa aspek ekonomi, logistik, dan kesejahteraan pengemudi menjadi pertimbangan penting dalam perumusan kebijakan ini. Kesepakatan antar kementerian dan lembaga menjadi kunci peningkatan penertiban ODOL demi menciptakan transportasi yang aman dan efisien. *R104
