Iklan Berganti
Ekbis  

Investasi Mercedes, RI Magnet Ekonomi Global

Anggota Komisi VII DPR RI, Ilham Permana.

Jakarta – Peresmian pabrik baru kendaraan niaga Mercedes-Benz di Cikarang, Jawa Barat, dengan nilai investasi Rp500 miliar, menjadi sorotan. Anggota Komisi VII DPR RI, Ilham Permana, mengapresiasi langkah strategis PT Daimler Commercial Vehicles Manufacturing Indonesia (PT DCVMI) ini sebagai bukti kepercayaan pelaku industri global terhadap prospek ekonomi dan iklim investasi Indonesia yang terus membaik.

“Peresmian pabrik baru Mercedes-Benz di Cikarang bukan sekadar ekspansi industri, tetapi juga simbol keyakinan dunia internasional terhadap daya saing Indonesia. Ini adalah kabar baik bagi ketahanan industri, penciptaan lapangan kerja, serta pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif,” ujar Ilham pada Rabu (11/6). Ia menambahkan, keputusan Mercedes-Benz untuk terus menanamkan modal memperkuat posisi Indonesia sebagai hub manufaktur otomotif di kawasan Asia-Pasifik, khususnya di sektor kendaraan niaga.

Dengan kapasitas produksi 5.000 unit per tahun, pabrik baru ini diharapkan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok industri otomotif global sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap impor. Legislator Dapil Jawa Barat III itu juga menekankan pentingnya peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam setiap lini produksi. “TKDN bukan hanya soal substitusi impor, tetapi bagian dari strategi besar untuk membangun industri nasional yang kokoh dan berkelanjutan,” katanya.

Ilham mendorong PT DCVMI untuk terus meningkatkan kemitraan dengan pelaku UMKM lokal dan industri komponen nasional, mengingat rata-rata TKDN saat ini adalah 28,08 persen. Sebagai bagian dari Komisi VII yang membidangi sektor perindustrian, ia juga mendesak agar transformasi menuju green mobility menjadi prioritas dalam agenda industri kendaraan niaga.

“Adopsi teknologi emisi Euro 4 oleh PT DCVMI adalah langkah awal yang tepat. Saya mendukung penuh agar ke depan Indonesia tidak hanya menjadi pasar kendaraan ramah lingkungan, tetapi juga produsen utama kendaraan niaga berstandar Euro 5 dan Euro 6,” lanjut Ilham. Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dinilai menjadi kunci dalam memastikan keberhasilan transformasi industri otomotif Indonesia.

Anggota Badan Anggaran DPR RI ini juga mendukung langkah Kementerian Perindustrian dalam memberikan insentif fiskal dan nonfiskal bagi industri yang berkomitmen pada elektrifikasi, efisiensi energi, serta inovasi teknologi dalam negeri. “Investasi ini membuka peluang luas bagi penciptaan lapangan kerja baru, penguatan UMKM dalam rantai pasok, dan peningkatan ekspor. Ini adalah wujud konkret dari pembangunan ekonomi yang berorientasi masa depan,” tutup Ilham, menegaskan komitmennya mengawal kebijakan industri yang pro-investasi, pro-lapangan kerja, dan pro-kedaulatan teknologi. *R101