Jakarta (Lokapalanews.com) – Ketersediaan tenaga keamanan siber yang mumpuni di seluruh dunia ternyata masih kurang hingga empat juga orang, sehingga dibutuhkan banyak upaya untuk mencetak talenta atau sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.
“Hingga 2023, dunia mengalami kekurangan tenaga keamanan siber sebanyak 4 juta orang,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, dalam keterangannya terkait Peresmian Indosat-Mastercard Cybersecurity Centers of Excellence di Jakarta, Kamis (18/4).
Budi Arie mengatakan, kehadiran talenta keamanan siber yang mumpuni menjadi hal yang amat penting karena menjadi penentu penguatan dan inovasi keamanan siber nasional.
Dalam hal itu, dunia membutuhkan talenta keamanan siber yang memiliki kemampuan Application Security Development, Cloud Computing Security, Identity & Access Management, serta keterampilan lain.
“Saya mengajak seluruh pelaku industri serta stakeholders terkait untuk terus bersama-sama mencetak SDM keamanan siber berkualitas,” ungkapnya, dilansir InfoPublik.
Menurut Budi Arie, implementasi keamanan siber secara holistik perlu dilakukan semua pihak.
Bagi dunia usaha, implementasi keamanan siber dapat memberikan perlindungan dari ancaman pencurian dan kebocoran data.
“Bisa meningkatkan kepercayaan berbagai stakeholders terhadap ekosistem ruang digital kita dapat meningkat, sehingga mampu mendorong investasi. Dan dapat membantu pengguna menyusun sistem pertahanan yang lebih kuat untuk mengantisipasi ancaman serangan di masa depan,” ungkap Menkominfo.
Ia mengapresiasi kolaborasi pendirian Cybersecurity Center of Excellence yang berfokus pada pengembangan kapasitas, riset dan inovasi, serta kolaborasi industri di sektor keamanan siber.
“Semoga inisiatif itu dapat menginspirasi serta mendorong terciptanya inovator lainnya. Karena dengan kerja bersama kita wujudkan ruang digital yang aman dan produktif,” tutup Menkominfo. *705