Daerah  

Wisata Religi Pengelukatan Dasamala lan Pancuran Widyadari

Pancuran Pengelukatan Dasamala lan Widyadari yang terletak di Pura Taman Sari, Banjar Sama Griya, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli.

TANGKIL ke Pancuran Pengelukatan Dasamala lan Widyadari yang terletak di Pura Taman Sari, Banjar Sama Griya, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli akan terasa sangat berbeda. Didukung pesona alam Bangli yang sejuk memberikan aura positif kepada siapapun yang tangkil ke pura ini.

Berbeda pada pengelukatan pada umumnya yang melewati tangga, namun  untuk menuju ke lokasi Pura, pemedek harus ekstra berhati hati karena medan jalan yang terjal. Namun, setelah tantangan tersebut, pemedek akan merasa lega karena  melihat suasana yang eksotis dan menawan.

Pura  ini dikelilingi tebing dengan nuansa hijau seakan membawa kita dalam nuansa alam yang berbeda. Melepaskan penat sejenak dan menikmati kesegaran udara dan melepaskan diri dari bisingnya suara kendaraan bermotor.

Pemucuk Pura Taman Sari, Ida Bagus Aji Mangku Taman mengatakan, pemedek yang tangkil diharapkan membawa 3 pejati yang akan dihaturkan di linggih Ida Batari di Utama Mandala Pura, dan di Sang Pancaka Tirta. Pemedek bisa juga melengkapinya  dengan sarana persembahyangan lainnya seperti canang, rarapan maupun lekesan. Sementara untuk yang nunas keturunan  diharapkan membawa tambahan segeh agung  disertai 3 butir, telur ayam.

Sebelum melakukan pengelukatan, pemedek akan melakukan persembahyangan  di utama mandala. “Nunas ica terlebih dahulu  ring Ida Betari Dewi Gangga yang berstana di Pura Taman Sari, baru kemudian nunas pengelukatan di Sang Pancaka Tirta,” ungkap Jro Mangku Pamucuk.

Pancuran Sang Pancaka Tirta terdiri dari 12 pancuran yang berbentuk dewi yang berfungsi membersihkan diri dan menyucikan pikiran. Sementara 2 pancuran lainnya untuk pengobatan medis dan non-medis. Memasuki areal penglukatan pemedek diwajibkan berbusana yang sopan, dengan memakai kemben dan selendang serta larangan sangat berlaku bagi yang mengalami cuntaka.

Sebelum menuju ke pancuran, pemedek akan disapa dengan dinginnya air kolam, dan setelah itu barulah runtunan pengelukatan dimulai. Dari ujung barat pancuran akan menuju ke timur dengan runtutan 4 pancuran tolak bala,  awet muda,  tolak bala, kecantikan, kesuksesan, taksu, spiritual, Ratu Niang dan Naga Basuki.

Pemangku di Pura Pengelukatan, Ida Bagus Aji Mangku Dalem Sanur mengatakan bila meyakini, banyak khasiat yang akan dirasakan pemedek ketika usai melukat yakni seperti kembali terasa segar pikiran, bahkan penyakit medis dan non medis akan disembuhkan. Pemedek dapat tampil  percaya diri dengan tampak awet muda, kesuksesan akan datang dan berbagai hal negatif yang melekat pada badan akan punah. “Sebagai tirta tamba (obat), pernah ditemukan oleh penekun spiritual  tirta medem atau air pancuran terhenti sejenak yang diperkirakan di pancuran spiritual. Namun tidak diceritakan apakah pemedek mendapatkan berkah atau paica dari sana” jelas Ida Bagus Aji Mangku Dalem Sanur.

Menurut Aji Mangku Pura Dalem Sanur, dengan perkembangan media sosial, pemedek tidak hanya datang dari Bali namun juga dari luar Bali, bahkan diminati oleh wisatawan asing. Pada hari-hari tertentu seperti purnama, tilem , kajeng kliwon, pemedek akan ramai melukat.  Terkadang pemedek datang melalui pawisik untuk melakukan pengelukatan di sini. “Biasanya para penekun spiritual datang untuk melukat sekaligus meditasi, katanya auranya di sini sangat bagus,” katanya.

Meski PH air pancuran  belum diteliti secara pasti, menurut Aji Mangku air pancuran ini sudah dari leluhurnya biasa digunakan untuk air minum tanpa dimasak. Banyak warga sekitarnya saban waktu membawa mengambil air untuk dikonsumsi atau digunakan untuk sarana upacara. *par