Duta Besar Kazakhstan Ketemu Wayan Sudirta, Dorong Kerja Sama Strategis Indonesia-Kazakhstan di Berbagai Bidang

Ketua Delegasi GKSB Kazakhstan I Wayan Sudirta, saat melakukan pertemuan dengan Dubes Kazakhstan untuk Indonesia H.E Serzhan Abdykarimov di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Senin (24/2).

Jakarta (Lokapalanews.com) – Diplomasi parlemen menjadi kunci dalam mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Kazakhstan, terutama dalam mendorong kerja sama ekonomi, hukum, serta ratifikasi perjanjian. Demikian disepakati dalam pertemuan antara Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) Indonesia-Kazakhstan yang diketuai oleh I Wayan Sudirta, Anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P, dengan Duta Besar (Dubes) Kazakhstan untuk Indonesia, H.E. Serzhan Abdykarimov, Senin (24/2) di Kompleks DPR RI, Senayan.

Di agenda yang turut dihadiri oleh M. Husni, Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Dubes Kazakhstan menyampaikan bahwa terdapat 18 dokumen kerja sama kedua negara yang sedang menunggu untuk ditandatangani. Beberapa di antaranya adalah dokumen perjanjian yang nantinya memerlukan pengesahan di parlemen untuk dapat diimplementasikan.

Dalam kesempatan ini, Dubes Kazakhstan juga menyampaikan ketertarikan negaranya untuk berinvestasi di berbagai daerah dan Bali melalui berbagai perusahaan. Inisiatif investasi ini berkembang pasca-melonjaknya jumlah wisatawan dari Kazakhstan ke Bali menjadi 20 ribu orang di tahun 2024 dari hanya 8 ribu orang di tahun 2023. Sejalan dengan itu, sedang dipersiapkan penerbangan langsung antara Bali dan Kazakhstan. Sejumlah maskapai nasional dan internasional tengah menjajaki realisasi rute penerbangan ini.

Menanggapi hal ini, I Wayan Sudirta, yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Bali, menyampaikan apresiasinya. “Saya rasa ini adalah hal yang luar biasa. Saya sangat bangga karena Bali sangat diminati oleh wisatawan Kazakhstan. Namun, tentu tidak lupa, selain Bali ada berbagai destinasi super prioritas lainnya. Akan tetapi Bali juga dapat menjadi titik wisata transit sebelum menuju destinasi super prioritas lain di Indonesia Tengah dan Timur, seperti Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Likupang di Sulawesi Utara.”

Dubes Kazakhstan juga mengharapkan dukungan dari parlemen Indonesia terkait berbagai area kerja sama yang menjanjikan antara Indonesia dan Kazakhstan. Sejumlah sektor yang disebutkan antara lain adalah energi, sumber daya mineral, peternakan, industri kulit, pendidikan, pariwisata, serta wisata halal.

Potensi di sektor peternakan secara khusus ditawarkan mengingat luasnya wilayah Kazakhstan dipandang sangat cocok untuk peternakan sapi, domba, bahkan ayam. Peternakan ini mampu mengekspor daging beku dan kalengan yang terjamin sertifikat kehalalannya. Peternakan yang sama juga mampu menyediakan kulit berkualitas yang dapat dipasok ke sentra tekstil dan kulit di wilayah Jawa Barat.
Dalam pertemuan ini, Dubes Kazakhstan juga menyampaikan perhatiannya akan tingginya kebutuhan dokter di Indonesia. Ia menawarkan kolaborasi kedua negara dalam bidang kedokteran melalui skema pertukaran beasiswa. Harapannya, kerja sama ini akan membantu Indonesia memenuhi kebutuhan akan dokter di negeri ini.

Khusus terkait wisata halal, M. Husni, yang juga Anggota Komisi VIII yang membidangi urusan agama, menanggapi usulan Dubes Kazakhstan yang menyatakan bahwa Kazakhstan dapat dijadikan rute transit penerbangan dari Indonesia ke Saudi Arabia dan sebaliknya untuk perjalanan ibadah haji dan umrah. M. Husni mengatakan, “Ini adalah hal yang baik sekali untuk dieksplorasi bersama di Komisi VIII. Tentu ini dapat menjadi contoh bagaimana GKSB dapat dimanfaatkan untuk menjadi pintu akselerasi kebijakan yang sangat bermanfaat untuk masyarakat, khususnya masyarakat muslim Indonesia.”

Sebagai tindak lanjut dari berbagai inisiatif ini, akan diselenggarakan pertemuan lanjutan terkait diplomasi parlemen kedua negara guna mempercepat implementasi program kerja sama yang telah dirancang. “Hubungan strategis antara Indonesia dan Kazakhstan yang terus berkembang ini, mencerminkan komitmen kedua negara dalam memperkuat kerja sama ekonomi, kebudayaan, investasi, serta bidang-bidang strategis lainnya demi kepentingan bersama,” kata  I Wayan Sudirta usai pertemuan. *R101