Wujudkan Riset yang Berdampak, Perlu Sinergi Akademisi, Dunia Industri, dan Pemerintah

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Khairul Munadi.

Tanjung Pinang (Lokapalanews.com) – Indonesia tengah memasuki era transformasi pendidikan tinggi yang menuntut sinergi yang erat antara akademisi, industri, dan pemerintah. Dalam upaya mempercepat hilirisasi riset yang berdampak bagi masyarakat, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menggarisbawahi pentingnya ekosistem riset yang kuat serta Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang siap guna menghadapi tantangan global.

Pesan ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Khairul Munadi dalam Orasi Ilmiah pada Wisuda Program Sarjana XXIV dan Pascasarjana VI Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) yang digelar di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Sabtu (15/3. Acara ini diikuti oleh 400 Wisudawan dari lima fakultas dan program pascasarjana yang berhasil menamatkan pendidikan.

Dalam orasi ilmiahnya Dirjen Khairul Munadi menegaskan bahwa penguatan SDM dan riset merupakan kunci utama dalam pembangunan ekonomi berbasis inovasi, sebagaimana yang diamanatkan dalam Asta Cita, delapan agenda prioritas nasional yang dicanangkan Presiden.

“Kemdiktisaintek menjalankan misi Asta Cita melalui pendidikan tinggi transformatif yang berorientasi pada peningkatan akses, mutu, relevansi, dan dampak bagi pembangunan bangsa yang berkelanjutan,” ujar Dirjen Khairul Munadi.

Dirjen Khairul Munadi juga menjelaskan bahwa visi Kemdiktisaintek adalah mewujudkan pemberdayaan perguruan tinggi yang bertanggung jawab, riset dan pengembangan yang bernilai tambah, serta pemanfaatan sains dan teknologi untuk transformasi sosio-ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam konteks ini, perguruan tinggi diharapkan menjadi penggerak terobosan dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian sinergi antara akademisi, industri, dan pemerintah menjadi krusial dalam mempercepat hilirisasi riset ke sektor produktif.

“Perguruan tinggi harus menjadi game changer dalam transformasi sosio-ekologi dan ekonomi berkelanjutan, dengan menjunjung integritas akademik, memanfaatkan teknologi, serta mengedepankan kolaborasi lintas-disiplin,” ujar Dirjen Khairul Munadi.

Hal ini sejalan dengan pernyataan Rektor UMRAH Agung Dhamar Syakti, yang dalam sambutannya menyatakan bahwa komitmen untuk terus berbenah dan melakukan berbagai ikhtiar sangat penting dalam mewujudkan visi besar ini.

“Semua ini akan menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi kita semua untuk terus berbenah diri dan melakukan berbagai ikhtiar guna mewujudkan Visi UMRAH menjadi Pusat Kecemerlangan, Center of Excellence di bidang Pendidikan Tinggi, Riset, Mari-Sociopreneurship, dan Tamadun Maritim di Kawasan Asia Tenggara Tahun 2040,” katanya.

Sebagai perguruan tinggi berbasis kemaritiman, UMRAH memiliki posisi strategis dalam menghadapi revolusi teknologi masa depan, khususnya di bidang deep-tech. Perguruan tinggi ini diharapkan dapat mengoptimalkan aset, talenta, dan dukungan program dari Kemdiktisaintek untuk menghasilkan inovasi yang berkontribusi pada pembangunan nasional.

Lebih dari itu, penguatan tata kelola dan otonomi akademik juga menjadi faktor penting dalam transformasi perguruan tinggi di Indonesia yang saat ini berjumlah lebih dari 4.000 institusi. Dalam konteks ini, UMRAH didorong untuk memperkuat ekosistem kolaborasi sains dan teknologi yang berbasis falsafah kemaritiman dan akar budaya Melayu, guna mengakselerasi pengembangan talenta riset dan inovasi yang berdaya saing global.

Pada bagian yang sama Dirjen Dikti Khairul Munadi kembali mengingatkan bahwa lulusan perguruan tinggi tidak hanya dituntut memiliki kompetensi akademik, tetapi juga harus memiliki etos kerja, karakter, serta daya saing global. Oleh karena itu, model pembelajaran yang menekankan pada integrasi keilmuan dan kolaborasi lintas disiplin menjadi keharusan dalam menjawab tantangan masa depan.

“Lulusan UMRAH harus menjadi generasi inovatif yang tidak hanya mengejar prestasi akademik, tetapi juga mampu memberikan solusi nyata bagi pembangunan bangsa, khususnya di wilayah Kepulauan Riau,” imbuhnya.

Menutup orasi ilmiahnya, Dirjen Khairul Munadi mengutip Gurindam XII karya Raja Ali Haji, yang menekankan pentingnya pendidikan dan karakter dalam membentuk individu yang berilmu dan berbudi luhur.

“Jika hendak mengenal orang berbangsa, lihat kepada budi dan bahasa. Jika hendak mengenal orang mulia, lihatlah kepada kelakuan dia. Jika hendak mengenal orang yang berilmu, bertanya dan belajar tiadalah jemu,” katanya. *104

 

Lokapalanews.com adalah salah satu media online di Indonesia yang hadir dengan sajian informasi yang aktual, informatif, inspiratif, dan mencerahkan di tengah derasnya aliran informasi yang tak jelas kebenarannya.