Denpasar (Lokapalanews.com) – Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Bali mengambil langkah berbeda dalam memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day pada 1 Mei 2025.
Alih-alih menggelar aksi unjuk rasa yang lazim terjadi di berbagai daerah, KSPSI Bali mengajak seluruh elemen masyarakat dan kaum buruh untuk berpartisipasi dalam kegiatan bakti sosial.
Keputusan ini diambil sebagai wujud nyata solidaritas dan kepedulian terhadap sesama, sekaligus sebagai upaya proaktif untuk menjaga citra Bali sebagai destinasi pariwisata kelas dunia yang aman dan kondusif.
Ketua KSPSI Bali, I Wayan Madra, dengan tegas menyatakan komitmen organisasi yang dipimpinnya untuk tidak melakukan aksi turun ke jalan pada peringatan Hari Buruh tahun ini.
Ia menekankan bahwa prioritas utama KSPSI Bali adalah menjaga kenyamanan dan keamanan Pulau Dewata, terutama bagi para wisatawan yang berkunjung.
“Kami memilih memperingati Hari Buruh tahun ini dengan kegiatan bakti sosial sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian terhadap masyarakat Bali,” ujar I Wayan Madra, Senin, 28 April 2025.
Lebih lanjut, I Wayan Madra mengungkapkan kekhawatirannya terhadap potensi dampak negatif yang mungkin timbul akibat aksi demonstrasi di ruang publik, terutama di kawasan-kawasan wisata yang menjadi jantung perekonomian Bali.
Ia mengatakan, keramaian dan potensi ketidaknyamanan yang disebabkan oleh aksi protes dapat secara signifikan menurunkan tingkat kepercayaan wisatawan dan pada akhirnya mempengaruhi jumlah kunjungan ke Bali.
“Bali adalah ikon pariwisata dunia. Oleh karena itu, kenyamanan dan keamanan wisatawan harus menjadi prioritas utama kita bersama,” tegasnya.
Melalui penyelenggaraan kegiatan bakti sosial ini, KSPSI Bali berharap momentum peringatan May Day tetap dapat menjadi wadah untuk mempererat tali persaudaraan dan solidaritas antar pekerja.
Di samping itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata dan positif bagi masyarakat Bali secara keseluruhan. *R102
