Jakarta (Lokapalanews.com) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2025 sebesar 4,87% secara tahunan (yoy). Angka ini menunjukkan sedikit perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,02% (yoy).
Pertumbuhan ini didorong oleh kuatnya aktivitas ekonomi domestik dan kinerja ekspor yang solid. Konsumsi rumah tangga menjadi penopang utama pertumbuhan dari sisi pengeluaran, melonjak 4,89% (yoy).
Peningkatan ini sejalan dengan mobilitas masyarakat yang tinggi selama libur Tahun Baru dan Idulfitri. Investasi juga tumbuh positif sebesar 2,12% (yoy), didukung oleh realisasi penanaman modal yang menggembirakan.
Sebaliknya, Konsumsi Pemerintah mengalami kontraksi sebesar 1,38% (yoy) akibat normalisasi belanja pasca Pemilu 2024.
Sektor ekspor mencatat kinerja impresif dengan pertumbuhan 6,78% (yoy), didukung permintaan dari mitra dagang utama dan ekspor jasa pariwisata.
Dari sisi lapangan usaha, industri pengolahan, perdagangan, serta transportasi dan pergudangan menjadi kontributor utama pertumbuhan.
Sektor pertanian juga tumbuh positif berkat panen raya padi dan jagung.
Secara regional, wilayah Sulampua mencatat pertumbuhan ekonomi tertinggi, diikuti oleh Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Balinusra.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 diperkirakan berada di kisaran 4,7-5,5% (yoy), dipengaruhi oleh kebijakan tarif AS. *R104
