Jakarta (Lokapalanews.com) – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, dan Menlu Timor Leste Bendito Dos Santos Freitas sepakat untuk menuntaskan proses penyelesaian perbatasan darat kedua negara di dua segmen yang telah lama tertunda. Demikian disampaikan Kementerian Luar Negeri RI melalui keterangan tertulisnya dilansir dari InfoPublik, Sabtu (15/7/2023).
Kedua menlu menegaskan bahwa pembangunan Zona Ekonomi di perbatasan Nusa Tenggara Timur, serta di kawasan Oe-Cusse Ambeno menjadi prioritas pemerintah kedua negara. “Pembahasan batas laut akan dilakukan setelah batas darat dituntaskan,” kata Kemlu RI.
Kesepakatan tersebut mengemuka saat kedua menlu melakukan pembicaraan bilateral pada Kamis (13/7/2023) di sela-sela Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM)-Timor Leste, yang menjadi bagian dari rangkaian AMM ke-56.
Menlu Bendito juga berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan Indonesia dalam memajukan hubungan kedua negara, menurut keterangan itu.
Selain membahas perbatasan dengan Indonesia, pada pertemuan bilateral itu Menlu Timor Leste disebutkan menyampaikan apresiasi terhadap semua dukungan Indonesia selama ini kepada negaranya, termasuk di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Sebelumnya, pada KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo pada Mei 2023 menjadi momen bersejarah ketika untuk pertama kalinya Timor Leste hadir dalam pertemuan para pemimpin ASEAN dengan status sebagai pengamat (observer).
Pada KTT ASEAN ke-42, peta jalan keanggotaan penuh Timor Leste diadopsi. Peta tersebut berisikan sejumlah upaya yang harus dipenuhi Timor Leste untuk dapat menjadi anggota penuh ASEAN.
Rangkaian AMM ke-56 di Jakarta diikuti oleh hampir seluruh anggota ASEAN dan Timor Leste.
Myanmar, yang masih belum dapat menyelesaikan krisis politik di negaranya, kembali absen dalam pertemuan ASEAN karena tidak mengirimkan perwakilan non politis.
ASEAN terdiri atas 10 negara di Asia Tenggara, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam, Laos, Kamboja, Vietnam, dan Myanmar.
Timor Leste diterima secara prinsip sebagai anggota ke-11 ASEAN pada KTT November 2022.
Selain itu, Indonesia telah mengundang 30 Aparatur Sipil Negara (ASN) Timor Leste untuk mengikuti program magang sebagai bagian dari capaian prioritas hasil atau deliverable keketuaan Indonesia dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) 2023.
Ke-30 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) Timor Leste itu akan melaksanakan magang selama enam bulan pada Juni hingga November di kementerian/lembaga nasional pengampu badan sektoral ASEAN.
Program tersebut bertujuan meningkatkan pemahaman ASN Timor Leste mengenai mekanisme, tata kerja, proses pengambilan keputusan, dan struktur organisasi ASEAN melalui keterlibatan langsung dalam berbagai kegiatan dan pertemuan yang diselenggarakan Indonesia selaku Ketua ASEAN 2023.
Peserta magang merupakan ASN Timor Leste yang telah lolos proses seleksi dan berasal dari berbagai kementerian/lembaga pada bidang politik keamanan, ekonomi, dan sosial budaya. *