Demikian dikatakan Direktur Pengelolaan Media, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi (IKP), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Nursodik Gunarjo saat memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan Jadi Pintar Bareng Kominfo Newsroom (Jarkom) di Yogyakarta, Jumat (23/6).
Menurutnya, kecepatan dan keefektifan perlu diterapkan agar media konvensional dapat memuat sekaligus menyebarluaskan kepada masyarakat.
“Kita pada hari ini sengaja mengambil tema yang agak triki cepat dan efektif menghasilkan konten jurnalistik. Ini arahan Pak Dirjen IKP Usman Kansong yang concern menekankan betul bahwa humas pemerintah khususnya adalah mereka yang bekerja menghasilkan konten-konten informasi yang ada di instansi pemerintah itu hendaknya memegang teguh dua hal tersebut,” kata Nursodik Gunarjo.
Kecepatan dalam menghasilkan produk jurnalistik berupa rilis atau berita menjadi perhatian terutama di infopublik.id kominfonewsroom paling tidak satu jam setelah peristiwa atau kejadian media atau masyarakat sudah mengetahui.
“Beliau sangat concern di kominfo newsroom menerapkan falsafah one hour after, jadi setelah peristiwa atau kejadian yang diliput satu jam setelahnya siaran pers harus sudah terbit,” tegasnya, dalam siaran persnya.
Ditambahkan, hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi humas atau pengelola informasi di instansinya masing-masing mengingat biasanya intansi masih terkendala birokrasi dimana dalam membuat produk jurnalistiknya perlu persetujuan pimpinan.
“Kerena instansi biasanya birokratis. Akibatnya ketika rilis beredar disampaikan ke media sudah telat. Peristiwa kemarin hari ini baru terbit itu pun malam. Jadi redakturnya sudah tidur baru dikirim. Ya next day jadi 2 hari baru muncul beritanya, ini yang perlu ditekankan. Jadi standarnya one hour after. Kecepatan menjadi as son as possible,” ujarnya.
Selanjutnya mengenai keefektifan, seringkali kata Nursodik, instansi yang mengelola informasi bekerja sebatas memenuhi target yang dikerjakan bukan standar yang diharapkan.
“Ini kritikal sekali beberapa karyawan instansi bekerja kadang hanya memenuhi target sudah dikerjakan. Padahal yang namanya rilis atau berita tujuannya untuk mencerdaskan masyarakat setidaknya ukurannya adalah beritanya dimuat oleh media. Itu menjadi ukuran, kalua tidak ada yang memuat artinya kualitas rilis masih dibawah standar,” jelas Nursodik.
Oleh karena itu, ia mengajak kepada peserta Jarkom yang hadir baik secara online maupun offline untuk Bersama-sama belajar menghasilkan produk jurnalistik yang cepat dan efektif agar mampu diterima oleh media dan disebarluaskan kepada masyarakat.
“Mudah-mudahan ilmu yang didapat dari acara ini setidaknya mendapatkan dua hal. Gimana cara meliput yang cepat dan efektif artinya diterima oleh media dan masyarakat. Apa yang disampaikan narasumber membuat trik supaya berita yang disampaikan bisa mengisi ruang publik sama masifnya dengan media konvensional,” pungkasnya. *