Daerah  

Buleleng Jadi “Pilot Project” Wolbachia

Buleleng menjadi pilot project The World Mosquito Program (WMP) dalam membasmi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), yaitu pengendalian virus dengue dengan menggunakan nyamuk aedes aegypti yang telah mengandung bakteri Wolbachia.

Buleleng (Lokapalanews.com) – The World Mosquito Program (WMP) memiliki strategi jitu dalam membasmi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), yaitu pengendalian virus dengue dengan menggunakan nyamuk aedes aegypti yang telah mengandung bakteri Wolbachia. Kabupaten Buleleng mendapat kesempatan bagus untuk menjadi bagian dari pilot project perdana di Provinsi Bali yang menerapkan program Wolbachia di samping Kota Denpasar.

Wolbachia adalah bakteri alami yang dimasukkan ke dalam nyamuk Aedes Aegypti yang berkembang biak di alam, sehingga dapat menghambat perkembangan virus dengue di dalam tubuh nyamuk Aedes Aegypti. Program Wolbachia itu diteliti dan dikembanhkan oleh WMP yang merupakan organisasi nirlaba di bidang pencegahan penyakit khususnya yang ditularkan oleh nyamuk ke manusia. Cakupan wilayahnya mencapai 12 negara di benua Asia, Oceania, dan Amerika. Di wilayah Bali WMP bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bali dan Pemkab Buleleng.

Mewakili Penjabat Bupati Buleleng, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Buleleng Sucipto pada konferensi pers di Krisna Beach Street pada Selasa, (4/7), menyambut baik hadirnya WMP dalam membasmi DBD di Kabupaten Buleleng.

Dinkes sebagai leading sector, kata Sucipto akan mengerahkan upaya maksimal dalam program ini, tentunya bekerjasama dengan kader kesehatan binaan WMP yang berasal dari masing-masing desa dan kelurahan di seluruh Kabupaten Buleleng.

“Hari ini juga mengikuti pelatihan kader dari desa dan kelurahan sebanyak 55 orang, dari puskesmas kami juga ada staff pemegang program DBD sebanyak 15 orang dilatih hari ini,”

Ia berharap hadirnya Wolbachia dapat menurunkan secara signifikan atau bahkan menihilkan kasus DBD di Kabupaten Buleleng.

“Inovasi ini diharapkan bisa menurunkan tingkat kasus demam berdarah di Buleleng, Tercatat pada Tahun 2023, hingga Bulan Juni terdapat 616 kasus DBD, diharapkan angka itu dapat menurun secara signifikan,” harap Sucipto.

Program inovasi ini dipantau langsung oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) yaitu Anggota I Ketut Kariyasa Adnyana. Anggota DPR RI asal Kecamatan Busungbiu itu mengatakan hadirnya WMP ke Buleleng merupakan kesempatan baik untuk mengakselerasi pengentasan penyakit DBD di Kabupaten Buleleng. Dirinya optimis karena banyak melihat daerah di Indonesia yang telah memberikan hasil baik dari program Wolbachia ini.

“Kami percaya bahwa penerapan metode Wolbachia adalah langkah yang tepat. Metode ini menawarkan solusi terbaik untuk menghilangkan penyakit DBD dan pada saat yang sama, tidak merusak lingkungan,” tegasnya.

Pihak WMP sendiri mengapresiasi sambutan baik dari Pemkab Buleleng. Man Magilan selaku Senior Project Manager Save the Children Indonesia menyampaikan rasa terimakasih kepada masyarakat Buleleng secara umum.

“Dengan adanya metode Wolbachia ini, kita berharap mampu melindungi masyarakat dari DBD, kami berterimakasih kepada segenap jajaran masyarakat dan pemerintah yang mendukung metode Wolbachia,” tutupnya. *