PKM Unwar Berikan Pembinaan Administrasi Pemerintahan Desa Berbasis Digital di Sumerta Kelod

Tim PKM Unwar memberikan pembinaan administrasi pemerintahan desa berbasis digital di Desa Sumerta Kelod, Denpasar.

Denpasar (Lokapalanews.com) – Era digitalisasi 4.0 saat ini menuntut semua pihak menguasai teknologi informasi, termasuk pemerintahan desa. Dalam memberikan pelayanan dan administrasi pemerintahan desa diharapkan sudah berbasis digital.

Membantu perangkat desa dalam penguasaan teknologi informasi khususnya dalam administrasi pemerintahan desa agar berbasis digital, dosen dan mahasiswa Fisip Universitas Warmadewa menggelar pengabdian di Desa Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar.

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Desa Sumerta Kelod, ini mengambil tema “Pembinaan Administrasi Pemerintahan Desa Berbasis Digital”.

Ketua Tim PKM I Gusti Agung Ayu Yuliartika Dewi, S.AP., MAP., menyampaikan Desa Sumerta Kelod dipilih sebagai lokasi PKM tahun ini karena Kepala Desa Sumerta Kelod, I Gusti Ketut Anom Suardana mengharapkan adanya bantuan dari civitas akademika Unwar memberikan pemahaman kepada perangkat desa untuk melakukan pembinaan administrasi desa berbasis digital.

“Kami memberikan pelatihan kepada kepala desa beserta staf Desa Sumerta Kelod dan perwakilan masyarakat. Kami juga berkolaborasi dengan mahasiswa Kkn Universitas Mahasaraswati,” kata dosen Fisip Universitas Warmadewa tersebut.

Materi sosialisasi yang disampaikan oleh narasumber Dr. I Gede Agus Wibawa, AP., M.Si., yang merupakan dosen Pascasarjana Universitas Warmadewa terkait teknologi informasi. Dipaparkan bahwa teknologi informasi telah berkembang sangat pesat sehingga menuntut manusia untuk mengikuti arus informasi yang sangat cepat.

“Perkembangan teknologi telah mempengaruhi kehidupan penduduk, oleh karena itu dalam menjalankan tugasnya pemerintah desa harus mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Karena salah satu cara untuk mengoptimalkan pelayanan administrasi desa di era pesatnya perkembangan teknologi informasi adalah dengan digitalisasi desa,” kata Agus Wibawa.

Lebih lanjut disampaikan untuk mewujudkan administrasi desa berbasis digital harus mampu memenuhi prinsip manajemen yaitu planning, organizing, actuating, and controlling (POAC). Selain itu juga dibutuhkan sinergitas antar lembaga khususnya kecamatan, karena kecamatan mempunyai tugas sebagai penyelenggaraan pemerintah, pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat desa atau kelurahan.

Selain sosialisasi, tim PKM Unwar juga memberikan bantuan berupa buku pelayanan publik dan pemerintahan digital Indonesia. Diharapkan kegiatan PKM ini dapat berguna untuk perangkat. “Dengan demikian desa kami harapkan dapat mengoptimalkan pelayanan administrasi desa berbasis digital kepada masyarakat Desa Sumerta Kelod,” katanya. *