banner
Ekbis  

Gelar Indonesia Food Innovation, Kemenperin Racik IKM Pangan Modern Inovatif

IKM makanan dan minuman tetap memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional dan pemberdayaan masyarakat di Indonesia.

Jakarta (Lokapalanews.com) – Di tengah tekanan ekonomi global tahun 2023, industri kecil dan menengah (IKM) sektor makanan dan minuman harus berhadapan dengan berbagai tantangan bisnis. Kendati demikian, IKM makanan dan minuman tetap memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional dan pemberdayaan masyarakat di Indonesia.

“Di era globalisasi ini, terdapat peluang bagi IKM makanan dan minuman Indonesia untuk memasarkan produknya di level internasional. Untuk itu, para IKM perlu mempersiapkan diri melakukan adaptasi dan berinovasi dengan membaca tren dan kebutuhan pasar, baik pasar dalam negeri maupun ekspor,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, di Jakarta, Selasa (8/8).

Reni mengemukakan banyak IKM makanan dan minuman yang kesulitan untuk naik kelas lantaran keterbatasan modal, manajemen yang belum profesional, belum terpenuhinya standar dan legalitas usaha, serta terbatasnya inovasi. “Dari sisi eksternal, IKM juga dihadapkan dengan berbagai tantangan dalam menjalankan usahanyasepertiketidakpastian pasokan bahan baku, kehadiran pesaing dan produk baru, serta permintaan pasar yang sangat fluktuatif,” ungkapnya, dilansir dari siaran pers Kemenperin.

Reni menyampaikan, IKM makanan dan minuman Indonesia berpeluang besar untuk memasarkan produknya di pasar global, selaras dengan upaya Indonesia untuk masuk menjadi anggota The Organization for Economic Co-operation and Development (OECD). Keanggotaan Indonesia dalam OECD diharapkan dapat memperluas kerjasama di bidang industri dengan negara-negara maju di OECD.

Sementara itu, negara-negara maju mulai mengarahkan industrinya ke transisi hijau untuk ketahanan ekonomi dalam mengelola sumber daya berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan, serta melakukan efisiensi energi dan sumber daya lainnya melalui digitalisasi pada setiap tahapan proses bisnis.

“Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian ikut menjaring IKM yang mengusung industri hijau dan ekonomi sirkular, sekaligus mendorong para pelaku usaha untuk terus berinovasi menciptakan produk-produk inovatif sehingga dapat terus bertahan bahkan mengembangkan usahanya di situasi yang serba baru saat ini,” paparnya.

Menghadapi tantangan sekaligus peluang bagi IKM pangan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang mulai fokus terhadap bisnis berkelanjutan ini, Ditjen IKMA kembali menyelenggarakan program Indonesia Food Innovation (IFI)yang ke-4 kalinya. Ditjen IKMA berupaya mendorong dan memfasilitasi para pelaku IKM makanan dan minuman untuk mendapatkan pembinaan dan pendampingan yang tepat dari para ahli di bidang bisnis maupun teknis melalui program IFI ini.

“Dengan demikian, para pelaku IKM makanan dan minuman ini dapat mengakselerasi bisnis menuju IKM modern yang marketable, profitable dan sustainable, hingga berujung pada peningkatan skala bisnis,” tuturnya. *

Lokapalanews.com adalah salah satu media online di Indonesia hadir dengan sajian informasi yang aktual, informatif, inspiratif, dan mencerahkan di tengah derasnya aliran informasi yang tak jelas kebenarannya.