Denpasar (Lokapalanews.com) – Menyebarluaskan informasi dan edukasi mengenai peran pembiayaan APBN dalam memperkuat pariwisata dan ekonomi digital, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) bekerjasama dengan Universitas Warmadewa (Unwar) menggelar kegiatan “InTalks to Campus”. Kegiatan yang dikemas dalam kuliah umum mengusung tema “Peran Instrumen Pembiayaan APBN dalam Memperkuat Pariwisata dan Ekonomi Digital”, Kamis (21/9) di Auditorium Widya Sabha Unwar.
Hadir sebagai Keynote Speaker dalam kuliah umum, Ubaidi Socheh Hamidi selaku Sekretaris DJPPR Kemenkeu. Kegiatan juga menghadirkan narasumber Deni Ridwan selaku Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu dan dimoderarori oleh Ni Luh Putu Indiani (Dosen Unwar).
Rektor Unwar, Prof. Dr. Ir. I Gde Suranaya Pandit, MP., mengucapkan terima kasih atas kerjasama Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang telah mempercayakan kepada Unwar untuk menyelenggarakan kuliah umum ini. Rektor sangat mengapresiasi kegiatan yang mengusung tema Peran Instrumen Pembiayaan APBN dalam Memperkuat Pariwisata dan Ekonomi Digital ini.
“Tema ini sangat tepat untuk dilakukan sosialisasi kepada mahasiswa sebagai insan muda dan generasi penerus, dalam rangka membuka wawasan mereka tentang bagaimana pengelolaan pembiayaan untuk memperkuat pariwisata khususnya di Bali, ” kata Prof. Pandit.
Lebih lanjut dikatakan, setelah melalui pandemi Covid-19, saat ini perekonomian Bali dikatakan sudah kembali bangkit ini terbukti dari meningkatnya jumlah mahasiswa baru di Unwar yang dimana sebagian besar orang tuanya bekerja di sektor pariwisata.
Dalam rangka menjawab tantangan yang ada, Prof. Suranaya Pandit mengatakan bahwa acara ini membahas mengenai peran penting pariwisata dalam memperkuat ekonomi digital dan bagaimana instrumen pembiayaan APBN dapat menjadi alat yang efektif dalam mencapai tujuan tersebut. Dengan melibatkan narasumber yang ahli dibidangnya, Rektor berharap acara ini akan memberikan wawasan mendalam dan manfaat bagi generasi penerus tentang kompleksitas hubungan antara pariwisata, ekonomi digital, dan penggunaan APBN.
Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Propinsi Bali, Dr. Drs. Anak Agung Gede Oka Wisnumurti, M.Si., mengungkapakan rasa bangga dengan kehadiran tamu terhormat dari Kementerian Keuangan yang pada kesempatan ini akan memaparkan tentang hal yang berkaitan dengan Peran Instrumen Pembiayaan APBN dalam Memperkuat Pariwisata dan Ekonomi Digital. Ia menyampaikan bahwa Bali dikenal dengan daerah pariwisata dan pariwisata dalam pengembangannya tentunya diperlukan pembiayaan. Infrastruktur yang dibangun di Bali yang disebut dengan 44 tonggak pembangunan Bali Era Baru dikatakan sebagian besar dananya bersumber dari APBN.
“Jika dicermati arahnya, ini arahnya agar bagaimana pariwisata bisa memberikan kesempatan bagi generasi milenial untuk bisa memanfaatkan dan bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri, ” kata Wisnumurti.
Oleh karena itu, menurutnya seminar ini menjadi sangat penting untuk diikuti dalam rangka bagaimana memahami tentang alokasi APBN dan pemanfaatan APBN, yang termasuk didalamnya utang negara dimanfaatkan sepenuhnya dalam rangka membangun negara, salah satunya adalah dunia pariwisata. Dan yang kedua, angka peluang yang sangat terbuka bagi kaum milenial bahwa hari ini dan ke depan yang akan berkembang adalah bisnis digital.
“Saya harapkan mahasiswa tidak melewatkan kesempatan yang baik ini dalam rangka untuk memperoleh wawasan yang lebih komprehensif tentang bagaimana pariwisata dan ekonomi digital dapat bekerja bersama-sama untuk memperkuat perekonomian, serta bagaimana instrumen pembiayaan APBN dapat diarahkan dengan efektif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, ” katanya.
Sekretaris DJPPR Kemenkeu, Ubaidi Socheh Hamidi mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas kesediaan dan dukungan Unwar untuk berkolaborasi menyelenggarakan kuliah umum sekaligus menandai dimulainya kerjasama edukasi dengan DJPPR Kementerian Keuangan melalui penandatanganan MoU kerjasama. DJPPR sebagai salah satu unit di bawah Kementerian Keuangan yang bertugas dalam mengelola pembiayaan APBN dan risiko keuangan negara, dikatakan memiliki komitmen untuk mendorong peningkatan literasi keuangan masyarakat termasuk bagi civitas akademik dan mahasiswa Unwar.
“Kegiatan kali ini merupakan wujud nyata dalam kerangka kerjasama edukasi DJPPR dengan perguruan tinggi yang telah terjalin dalam 6 tahun terakhir. DJPPR telah menjalin kerjasama edukasi dengan lebih dari 70 perguruan tinggi, baik PTN maupun swasta sebagai bentuk kepedulian dan dukungan pada pengembangan dunia pendidikan, ” ungkapnya.
Pihaknya juga membuka peluang bagi civitas akademika Unwar untuk mengakses berbagai layanan edukasi yang disediakan DJPPR guna mendukung kegiatan akademis Universitas Warmadewa. Kegiatan tersebut antara lain magang mahasiswa di DJPPR, riset akademis terkait pembiayaan dan risiko keuangan negara serta sosialisasi, seminar, training, dan diseminasi riset.
“Melalui kuliah umum ini, kami harapkan dapat memberikan pemahaman mengenai perkembangan perekonomian terkini, pengelolaan APBN dan strategi pembiayaan APBN serta dampaknya terhadap pariwisata dan ekonomi digital khususnya di Bali, ” pungkasnya.
Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan kerjasama antara DJPPR dengan Unwar yang berkaitan tentang kerjasama edukasi dan dukungan kegiatan pendidikan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang pengelolaan keuangan negara. *