Daerah  

Atasi Kemiskinan Ekstrem, Pj. Gubernur Bali Gandeng BPD Bali

Pj. Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya bersama jajaran BPD Bali membahas kemiskinan ekstrem di Denpasar, Senin (25/9).

Denpasar (Lokapalanews.com) – Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, meminta bank daerah turut membantu menangani kemiskinan ekstrem. Hal itu disampaikan melalui keterangan tertulisnya, usai di Denpasar, Senin, ketika menerima kunjungan oleh Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali I Nyoman Sudharma, di Denpasar, Senin (25/9/2023).

“Program BPD Bali selama ini sudah nyambung dengan pemerintah daerah. Salah satu contoh adalah atensi pada kemiskinan ekstrem yang ditargetkan bisa tuntas pada tahun 2024. Tak hanya yang masuk kategori ekstrem, saya ingin kemiskinan secara keseluruhan bisa segera dituntaskan, caranya dengan gerakan ngrombo atau gotong royong,” kata Mahendra Jaya.

Pj Gubernur Bali meyakini kemiskinan ekstrem yang saat ini di angka 0,54 persen dapat dituntaskan pada 2024.

Made meminta BPD Bali membantu permodalan generasi milenial yang ingin terjun dalam dunia kewirausahaan, dan hal itu ternyata sudah dilakukan bank tersebut dalam program Mesari, yang khusus membantu permodalan kalangan milenial yang ingin menekuni usaha.

Sementara itu, Direktur Utama BPD Bali I Nyoman Sudharma menjawab permintaan orang nomor satu di Pemprov Bali itu untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem dengan gerakan ngrombo.

“Sebagai lembaga keuangan yang sahamnya bersumber dari pemerintah daerah, BPD Bali punya tanggung jawab untuk turut berperan aktif dalam pembangunan,” kata Sudharma.

Sejauh ini, mereka banyak mengalokasikan dana CSR untuk penguatan desa adat, ditambah program-program lain seperti bedah rumah, penguatan UMKM dan penyaluran KUR.

“Kami baru ‘ngrombo’ pembangunan 284 bedah rumah di Buleleng, satu bedah rumah menghabiskan dana Rp20 juta dan BPD Bali membantu 30 persen,” kata Sudharma.

Selain itu, bank tersebut dalam penguatan usaha kecil dan menengah turut berkolaborasi dengan Dekranasda, hingga akhirnya telah membina 48 UMKM di Pulau Dewata. *