Kemenparekraf Kembangkan Peta Jalan Dekarbonisasi Sektor Pariwisata di Lima DPSP

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno tengah menandatangani dokumen yang akan menjadi acuan bersama untuk menyusun rencana strategis dalam menjalankan aksi iklim di sektor pariwisata yang ramah lingkungan, rendah emisi, dan mencapai net zero emission di tengah kegiatan Ministerial Meeting (MM) AIS Forum 2023, Bali Nusa Dua Conference Center (BNDCC) 1, Selasa (10/10).

Badung (Lokapalanews.com) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) didukung United Nations Development Program (UNDP) melalui Climate Promise Project menyusun “Peta Jalan (Roadmap) Dekarbonisasi untuk Sektor Pariwisata”.

Dokumen yang akan menjadi acuan bersama untuk menyusun rencana strategis dalam menjalankan aksi iklim di sektor pariwisata yang ramah lingkungan, rendah emisi, dan mencapai net zero emission telah ditandatangani di tengah kegiatan Ministerial Meeting (MM) Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023 di Bali Nusa Dua Conference Center (BNDCC) 1, Selasa (10/10/2023).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabapareraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan peta jalan dekarbonisasi itu, merupakan komitmen dan wujud tanggung jawab terhadap keberlanjutan dan resiliensi iklim yang merupakan salah satu faktor utama dalam mewujudkan visi dan misi pariwisata tanah air yang berkualitas dan berkelanjutan.

“Kemenparekraf ingin menyampaikan komitmen sektor pariwisata dalam mengeksplorasi best practice terkait dekarbonisasi dan climate action di sektor pariwisata,” kata Menparekraf Sandiaga Uno, dikutip dari InfoPublik.

Secara keseluruhan, program dekarbonisasi bertujuan untuk mengurangi konsumsi energi dan meningkatkan efisiensi penggunaan energi, sekaligus mengurangi jumlah sampah dan limbah yang dihasilkan dalam kehidupan sehari-hari. Program itu juga membahas secara komprehensif berbagai isu yang dilaporkan, diseminasi aksi, dan mekanisme yang menjadi tantangan dalam industri pariwisata.

Menparekraf Sandiaga menuturkan, berdasarkan peta jalan, agenda yang harus segera ditindaklanjuti adalah mengukur baseline dan menghitung target penurunan emisi dari sektor pariwisata.

“Sekaligus menyiapkan sistem pelaporan dalam mendampingi perjalanan pariwisata menuju nol emisi,” tutur Sandiaga.

Sebagai aksi tindak lanjut dari roadmap tersebut, Kemenparekraf bekerja sama dengan Kemenkomarves serta Kementerian ESDM di bawah “Climate Promise Project” akan melakukan survei pengelolaan energi dan limbah ke-20 hotel di ITDC Nusa Dua Bali. Survei ini akan dilanjutkan dengan pengembangan rencana aksi mitigasi.

“Aksi serupa akan diperluas ke lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) lainnya di Indonesia dan diharapkan dapat direaplikasi ke wilayah lain, dengan menggabungkan aksi mitigasi di dalam negeri dan kontribusi sektor tersebut terhadap NDC Indonesia (dokumen yang memuat komitmen dan aksi iklim sebuah negara yang dikomunikasikan kepada dunia),” jelas Sandiaga.

Ia menjelaskan “Peta Jalan Dekarbonisasi Sektor Pariwisata” itu merupakan langkah awal dan gambaran umum yang akan selalu diperbarui di masa mendatang untuk tetap selaras dengan perkembangan dinamika sektor energi, pengelolaan limbah, dan perkembangan dalam industri pariwisata secara keseluruhan.

Kemenparekraf berkomitmen untuk bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, lembaga pemerintah terkait, serta pemangku kepentingan lainnya dalam menyempurnakan peta jalan (roadmap) yang dimaksud.

“Cakupan roadmap juga akan ditingkatkan, program yang ada diperbarui secara berkala, bahkan objektif dapat diubah untuk mencapai emisi nol agar lebih cepat. Pekerjaan besar itu dimulai hari ini untuk menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja yang kami sebut sebagai greeen tourism job,” pungkas Sandiaga. *