Libur Nataru, Pengelola Destinasi Diminta Perkuat “Crowd Management”

Pengunjung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sedang bermain di lingkungan TMII (Foto: Dok Kemenparekraf).

Jakarta (Lokapalanews.com) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menekankan agar pengelola destinasi dan sentra ekonomi kreatif di berbagai daerah tanah air memperkuat penerapan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability) termasuk di dalamnya pengelolaan kerumunan (crowd management) dalam menghadapi lonjakan kunjungan wisatawan saat momen libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Penerapan protokol CHSE termasuk tata kelola kerumunan perlu dipersiapkan agar dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan saat berlibur.

“Pengelola destinasi harus menyiapkan mitigasi saat wisatawan membludak agar tetap ada crowd control, ada pengelolaan terhadap penumpukan pengunjung,” kata Menparekraf Sandiaga, dalam keterangan tertulisnya dilansir InfoPublik.id, Selasa (26/12).

Hal ini terkait dengan situasi COVID-19 yang belakangan meningkat juga mitigasi bencana mengingat libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 merupakan salah satu momentum pergerakan manusia dan ekonomi yang signifikan di samping libur akhir pekan (weekend).

Sandiaga juga mengatakan akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait termasuk Kementerian Kesehatan untuk memastikan COVID-19 tetap terkendali. Namun wisatawan tetap meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan protokol kesehatan. Karena saat ini wisatawan telah memiliki kesadaran tinggi untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Menparekraf sebelumnya juga telah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada kepala daerah, asosiasi usaha pariwisata, serta pengelola/pelaku usaha pariwisata tentang penyelenggaraan kegiatan wisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan pada saat perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Selain penerapan CHSE, surat edaran juga mengimbau agar seluruh pihak terkait dapat berkoordinasi dengan pihak terkait di daerah masing-masing, melakukan kalibrasi atau uji petik keamanan dan kelaikan, serta melakukan perawatan terhadap fasilitas/wahana usaha secara berkala, melakukan mitigasi bencana, memastikan kesiapan petugas dan pengelola dalam pelayanan wisata, dan lain sebagainya.

“Hal-hal ini yang saya harap dapat menjadi perhatian. Mudah-mudahan COVID-19 tetap terkendali dan silakan berwisata dengan tetap penuh kewaspadaan,” ujar Sandiaga. *