Bali harus Jadi Contoh Netralitas TNI dalam Menjaga Demokrasi di Pilkada 2024

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto saat bertukar cenderamata usai memimpin Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI ke Kodam IX Udayana, Denpasar, Bali. Foto: Bunga/vel

Denpasar (Lokapalanews.com) – Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto menekankan pentingnya netralitas TNI, khususnya menjelang pilkada yang akan diselenggarakan pada 27 November 2024 mendatang.

Hal itu disampaikan Utut dalam kunjungan kerja reses Komisi I DPR RI ke Kodam IX Udayana, Denpasar, Bali. Utut menekankan bahwa netralitas TNI sudah menjadi komitmen yang disampaikan oleh Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), maupun Panglima Kodam IX Udayana.

“Kodam (Udayana) ini meliputi Bali, NTB, dan NTT. Kesiapan bahwa mereka akan netral sudah dilihat dari apa yang disampaikan oleh Panglima TNI, Kasad, maupun Panglima Kodam sendiri. Perihal langkahnya, apa tadi sudah dipaparkan dipresentasikan. Kita melihat kesiapan itu betul-betul sudah siap,” ujar Utut kepada dilansir Parlementaria usai pertemuan, Selasa (16/7).

Ia menambahkan pernyataan Panglima TNI soal netralitas tersebut masih harus ditunggu realisasinya. Ia pun berharap Pilkada 2024 mendatang tidak ada masalah yang berarti dan akan menjadi pesta demokrasi yang merepresentasikan pilihan rakyat sesungguhnya. Sehingga, proses Pilkada 2024 dapat berlangsung secara jujur, adil, dan tanpa intervensi dari pihak manapun. Hal ini diharapkan dapat menciptakan suasana yang kondusif dan mendukung terciptanya demokrasi yang sehat di Indonesia.

Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini juga mengungkapkan harapannya agar Bali dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam pelaksanaan Pilkada 2024. Menurutnya, Bali yang dikenal sebagai etalase Indonesia dengan keanekaragaman turis dan penduduk multi-etnis, harus bisa menunjukkan netralitas dan keberhasilan dalam penyelenggaraan Pilkada.

“Bali itu kan etalasenya Indonesia, semua turis ada di sini. Inilah momen yang tepat untuk menjadi contoh supaya Kodam-Kodam lain juga bisa seperti ini, terutama dalam penanganan berbagai gangguan, konflik, maupun kecurangan. Jadi sekali lagi, kalau berhasil di sini resonansinya bukan hanya di dalam negeri tetapi juga ke luar negeri,” ujar Utut. *342