“Anggaran untuk program makanan bergizi ini mencapai Rp71 triliun. Rinciannya adalah Rp63,356 triliun untuk pemenuhan gizi nasional dan Rp7,433 triliun untuk program dukungan manajemen,” ujarnya, dilansir InfoPublik.
Zulkifli Hasan, yang akrab disapa Zulhas, juga mengungkapkan bahwa anggaran ketahanan pangan untuk tahun 2025 mencapai Rp139,4 triliun. Anggaran ini akan tersebar di beberapa kementerian dan lembaga, seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta dana pupuk yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Kita perlu menyatukan langkah dan membentuk satu tim kerja sama yang kuat untuk mencapai tujuan swasembada pangan,” ungkap Zulhas.
Selain itu, terdapat juga dana desa untuk ketahanan pangan sebesar Rp16,259 triliun dan anggaran pemerintah daerah sebesar Rp19 triliun. Zulhas menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi untuk memastikan program swasembada pangan dapat terintegrasi dan terarah, sehingga target swasembada pangan tercapai.
Menko Zulhas juga mengonfirmasi adanya alokasi khusus sebesar Rp15 triliun untuk program cetak sawah pada tahun mendatang. Target program ini mencakup ekstensifikasi sawah baru seluas 150 ribu hektare (ha) dan intensifikasi 80 ribu ha untuk sawah yang sudah ada. “Kami alokasikan anggaran ini untuk memperluas dan mengoptimalkan lahan sawah demi mendukung ketahanan pangan nasional,” ujar Zulhas.
Besarnya anggaran tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap salah satu Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yaitu mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru. *331